Semalam sepasang sepatumu datang bertamu ke rumahku. Mereka mengetuk pintu. Berdiri diam dengan wajah muram. Ada apakah gerangan?
Seorang perempuan membuat Tuan pergi meninggalkan kami begitu saja. Di tepi telaga di mana sesorean Tuan menghabiskan remah-remah senja.
Aku tertawa. Kubiarkan sepasang sepatumu mengadu bergantian kepadaku.
Tuan tidak lagi seperti dulu. Ia kadang tersenyum meski hatinya sedang dirundung duka. Atau menyembunyikan airmata ketika bahagia datang menghampirinya. Tuan benar-benar telah berubah!
Sepasang sepatumu lalu menghambur masuk ke dalam kamarku. Sepertinya mereka amat lelah. Sebab tak berapa lama kudengar dengkur bersahutan seperti laju roda kereta.
Semalam sepasang sepatumu bertandang ke rumahku. Aku tergugu. Entah mengapa tetiba saja aku mencium aroma wangi kakimu. Apakah aku sedang rindu?
***
Malang, 26 Juni 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H