Â
Assalamualaikum. Kompasianer, bagaimana suasana lebaran hari ini? Semoga lancar dan menyenangkan, ya. Oh, iya. Karena ini artikel bebas, maka kita ngobrolin hal-hal yang ringan saja, ya. Seputar kehidupan sehari-hari.
Setiap manusia tentu memiliki cerita hidup yang berbeda dan permasalahan yang berbeda pula. Kita tidak bisa menyamaratakan atau membandingkan antara satu orang dengan orang lain.Â
Sebagai contoh, kehidupan si A tentu tidak sama dengan kehidupan saya. Alur hidup si A lempeng-lempeng saja. Tidak pernah menemukan hentakan-hentakan yang mengejutkan.Â
Berbeda dengan saya. Banyak yang beranggapan bahwa perjalanan hidup yang saya alami begitu rumit dan berliku. Awalnya saya juga berpikir demikian. Tapi kemudian, setelah saya hadapi dengan penuh rasa optimis yang tinggi, saya malah menikmatinya. Ajaib, bukan?
Dari sini saya mendapat pelajaran baru yang sangat berharga. Bahwa, rumit dan tidaknya persoalan hidup yang menghampiri kita bukan tergantung dari pandangan orang lain, melainkan tergantung dari diri kita sendiri bagaimana menyikapinya. Kalau dihadapi dengan tenang dan ikhlas, insya Allah semuanya akan berjalan baik-baik saja.
Banyak ditemukan ragam karakter orang-orang di sekeliling kita sehubungan dengan cara bersikap dalam menghadapi permasalahan hidup mereka. Ada yang tenang-tenang saja meski dihadapkan pada persoalan besar dan sulit. Orang-orang seperti ini termasuk kategori para pejuang tangguh. Tapi tidak sedikit yang memiliki sikap pesimistis. Mudah menyerah, mundur sebelum bertanding.
Nah, Kompasianer termasuk kategori yang mana? Bagi para pejuang tangguh, saya tak segan-segan mengacungkan dua jempol jari. Salut! Dan bagi type yang mudah menyerah, yuk, simak 3 kiat berikut ini siapa tahu bisa diambil manfaatnya.
1. Selalu Bersyukur, Ikhlas, dan Percaya Diri
 "Dan sungguh orang-orang yang bersyukur akan kami beri ganjaran." (QS. Al Imran: 145)