Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sambal Teri Ibu Tiri

1 Mei 2019   14:36 Diperbarui: 1 Mei 2019   14:52 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pontianak.tribunnews.com

"Itu tidak mungkin, Rus. Astuti tentu masih menyimpan sakit hati padaku," Suleman menghirup dan mengembus napas panjang.

"Ya, siapa tahu," Rusdi masih mengerjap-ngerjapkan matanya. "Kalau memang berjodoh tidak akan lari kemana."

Sejenak Suleman terdiam. Dalam hati ia membenarkan ucapan teman sejawatnya itu.

***

Sore itu langit terlihat mendung. Tapi tidak demikian dengan hati Suleman. Lelaki yang hampir sepuluh tahun menduda itu akhirnya bisa mengumbar senyum manisnya kembali. 

"Jadi kau sudah yakin dengan keputusanmu, Man? Menikahi perempuan itu?" Rusdi menegaskan. Suleman mengangguk.

"Kukira--kau akan berbaikan dengan Astuti," Rusdi menatap Suleman dengan wajah kecewa.

"Asnah yang menjatuhkan pilihannya, Rus. Dan aku percaya insting anakku itu pasti benar. Mbok Jum adalah perempuan yang baik, yang mampu menggantikan posisi mendiang istriku."

Rusdi terdiam. Tapi rasa penasaran membuatnya membuka suara lagi.

"Apa sebenarnya yang membuat Asnah memilih Mbok Jum?"

"Karena kedekatan mereka, Rus. Sejak kecil, sepeninggal istriku, Mbok Jum-lah yang merawat dan menemani Asnah. Mbok Jum paham betul apa kebiasaan dan apa makanan kesukaan Asnah. Sampai suatu hari Mbok Jum pamit berhenti bekerja dari rumah kami. Ia harus pulang kampung karena Ayahnya sakit keras. Dan sejak kepulangan Mbok jum itu, Asnah jadi suka melamun dan selera makannya menurun drastis."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun