Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Antara Senyum yang Kau Anggap Menyimpan Dusta

15 Maret 2019   06:15 Diperbarui: 15 Maret 2019   09:45 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini senyumku tulus, Tuan. Tak ada satu pun yang kusembunyikan. Tidak juga menyimpan dusta, memar luka atau buliran airmata.

Senyum yang pernah hilang itu, Tuan. Kini kembali kutemukan. Jangan ditanya sejak kapan. Dan siapakah gerangan yang mampu membangunkan senyum yang sekian lama tertidur. Yang nyaris terkubur di antara puing-puing hati yang meruam hancur.

Baiklah, duhai, duli Tuanku, sang penguasa Negeri Tanah Bumbu. Jika engkau memaksa aku untuk jujur mengatakan. Aku akan berterus terang. Senyum itu kembali mengembang ketika lelaki jalang itu datang. Lelaki yang bangga mengaku bahwa dirinya adalah seorang bajingan 

Ia lembut mengulurkan tangan. Mengentasku dari kubang kesedihan. 

Ia hadir di geragih pagi. Membawakanku seuntai ronce kembang melati. 

Ia singgah di pusaran senja. Membacakanku bait-bait puisi indah.

Ia malaikat tanpa semat tanpa predikat.

Bagaimana, Tuan? Aku sudah berterus terang padamu. Tentang misteri senyum yang kauanggap menyimpan dusta itu. Dan andai hatimu masih diliputi rasa bimbang bercampur ragu. Jangan segan-segan. Titipkan saja pesan lewat embusan angin malam. Atau pada sekawanan bintang-bintang yang tak pernah bosan berkelindan dengan awan.

Aku akan berdiri di dekat jendela. Menunggu pesan-pesan darimu tiba. 

Dan jika pesan-pesan itu telah sampai di tanganku. Akan kuhujam mereka. Satu persatu. Dengan senyum bertubaku yang paling mematikan!

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

5 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun