Dik, kalau saja engkau tahu. Diam-diam aku menghabiskan sisa kopimu. Usai terakhir kali kita bicara. Senja itu. Di beranda. Tempat di mana kita dulu kerap bermanja dan bertukar cerita.
Dik, masih bisa kuingat dengan baik. Saat jemarimu bergetar menutup pintu kamar. Sebelum punggungmu menghilang, sembari mengucap salam kau menitip pesan,"Jaga anak-anak kita, ya, Mas. Kelak jika waktu itu ada. Aku berjanji. Akan datang menemui kalian kembali."
Dik, kala itu aku sempat berpikir. Biarkan saja waktu terus bergulir. Biarkan saja senja melumat habis segala onak yang ada di pikir. Usah sedikit pun tersisakan. Luluh lantakkan saja semua kenangan.
Dik, kemudian. Tiba-tiba aku mendengar kabar duka itu. Kau pergi tanpa sempat berpamitan. Padahal, aku baru saja menuangkan kopi kesukaan. Berharap senja kali ini membawamu pulang. Mendudukkanmu di sini, di beranda ini. Di mana kita berdua akan merapikan kembali kenangan dan cinta yang sempat berserakan.
***
Malang, 26 Februari 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI