Doa-doa yang diantar ke meja Tuhan sering kali lupa kita bersihkan. Kita mengirimkannya begitu saja. Suka-suka. Tanpa kemasan tanpa hiasan apa-apa.
Sudah layakkah mengharap doa-doa yang terucap pasti terijab? Sementara betapa seringnya kita berbuat silap. Memaksa Tuhan mengabulkan segala yang kita pinta. Sedang kewajiban sebagai hamba terlalaikan begitu saja.Â
Kita ini siapa? Mengapa begitu bangga bertakabur ria. Seolah-olah kita adalah pemilik dunia yang tak bakal musnah. Mengklaim diri sebagai penguasa melebihi dari sang yang benar-benar Maha Penguasa.
Lalu kita ini apa? Lupakah akan muasal kejadian manusia yang tercatat dalam lembar-lembar kalam suci-Nya?Â
An-Nahl ayat 4; Dia telah menciptakan manusia dari nuthfah, lantas tiba-tiba saja mereka menjadi pembantah yang paling nyata.
***
Malang, 20 Februari 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H