Jika saat ini diam-diam aku meletakkan hatiku di sini, di tepi laut sunyi ini. Kuharap engkaulah yang pertama kali menemukannya. Bukan orang lain. Sebab aku ingin. Engkau mencuci hatiku itu bersih-bersih. Hingga tak tersisa setitik jelaga keraguan lagi.
Jika saat ini aku menyembunyikan hatiku di sini, di palung laut paling dalam. Kumohon. Engkau tidak terlambat datang! Mengayuh sampan. Mengentasnya hati -hati ke permukaan. Sebelum para perompak itu mendahuluimu dan membawanya pergi teramat jauh.
Jika kemudian. Aku tak tahu lagi harus menitipkan hatiku kepada siapa. Maukah engkau menjadi penadahnya? Menyimpannya di dalam lemari cinta. Membimbing serta mengajarinya. Bagaimana seharusnya seorang wanita. Menjaga rasa dan menggembala setia.
Sungguh. Saat ini aku sedang dirundung bingung. Pikiranku tersandera linglung. Dan, semoga saja bukan karena ini; seorang lelaki pelanun hati baru saja mengirimiku tenung.
***
Malang, 14 Februari 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H