Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Turus Cinta

5 Februari 2019   20:06 Diperbarui: 5 Februari 2019   20:08 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau pasti tidak tahu. Bahwa di setiap hela dan embusan napas kusematkan satu turus. Sebagai penyangga agar hati tidak mudah pupus dan patah.

Seperti kata Rumi. Cinta yang dibangkitkan dari khayalan yang salah dan tidak pada tempatnya ia bisa menjadi ekstasi. 

Tentu saja aku tidak menginginkan hal itu. Aku ingin cinta dalam wujud nyata. Diletakkan pada tempat semestinya. Bukan cinta semu. Apalagi ambigu. Sebab aku ini adalah sebenar-benar pemilik dan penguasa rindu.

Kau pasti tidak tahu. Turus cinta yang kucanang sudah tiada terbilang. Jadi, kapan engkau datang? Kutakutkan. Saat kau tiba. Turus-turus cinta di hatiku sudah berubah menjadi jeruji penjara.

***

Malang, 05 Februari 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun