Ini kopi apa rindu? Jika kopi mengapa beraroma rindu. Jika rindu mengapa berasa pekat dan kelu.
Ini kopi! Seru angin. Membangunkan mimpi-mimpi dari peluk erat dingin. Memaksa diri kembali ke alam nyata. Alam yang dimanipulasi oleh torehan warna-warna.
Ini rindu! Sunyi tak mau kalah. Berebut menenggelamkan alam bawah sadar. Menidurkan kembali mimpi-mimpi di persimpangan malam. Meletakkannya di atas para-para. Yang dipanasi oleh sekam dan bara-bara; cinta.
Ini kopi bercampur rindu! Kupu-kupu terbang menengahi. Menarikan gemulai tarian hati. Menarik ulur perasaan. Menimbultenggelamkan arus pikiran.
Ini kopi apa rindu? Â
Pagi ini jiwaku terbelah menjadi dua. Satu beranjak datang. Satunya lagi berpamit pulang.
***
Malang, 03 januari 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H