Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Detoksifikasi Puisi

25 Januari 2019   19:23 Diperbarui: 25 Januari 2019   19:30 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:pinterest.com

Usah kautanyakan, untuk apa aku bersusah payah mencuci sajak-sajak di musim hujan dengan kucuran air kendi. Sajak yang terluka oleh sabetan pena para pemuisi. Yang menasbihkan diri tak akan pernah berhenti merompak dan melanun sunyi.

Usah kaupikirkan, demi siapa aku berlelah-lelah mendetoksifikasi puisi yang terkontaminasi oleh toksin diksi-diksi. Meskipun hatiku sendiri tak henti merintih. Meminta untuk dikasihani. Mengiba agar segera dibebaskan. Dari candu asmara yang melenakan dan lebam rindu yang mematikan.

Sekali lagi usah kautanyakan untuk apa dan demi siapa semua kegilaan ini kulakukan. Sebab tak akan kautemukan jawaban. Akan kusimpan dulu segala pertanyaanmu. Sampai engkau datang menjemputku.

----

Sepatumu, masih terlelap di atas bantalku.

***

Malang, 25 Januari 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun