Aku;
bersebadan dengan waktu, di kalderamu
kelak akan kulahirkan anak-anak gerimis
yang menumpahi pucuk-pucuk reranting cemara
hening;
saat kau tiba dalam bentuk semenjana
setengah Karna setengah Rahwana, jiwaku terlunta
lalu
pada pasir hitam kalderamu aku menyumpah; biadab!
dua sisi kepribadian membuat rasaku terjerembab
Karna;
sutaputra hanya takdir selewatan
tetanding lelananging jagad!
saat kuukir namamu di pipi dedaunan
bintang-bintang di angkasa berebut luruh di pangkuan
Rahwana;
antagonis hanya kamuflase semata
ia lelakinya lelaki denawa
ketika aku menyulih rupa menjadi Dewi Shinta
kurasakan tulusnya kesejatian cinta
dan
hingga pagi datang menampar wajah
peluhku belumlah tuntas
dari peluk sunyi kalderamu
----
di peraduan waktu, Karna ataukah Rahwana yang akan berhasil menyergapku?
***