Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hilang untuk Ditemukan

18 Januari 2019   10:46 Diperbarui: 18 Januari 2019   11:36 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:drugfepic.pw.com

Di hitungan angka keberapa aku harus berhenti? Memunguti remahan sisa-sisa mimpi. Demi menemukan potongan puzzle yang hilang tercuri. 

Hilang untuk ditemukan, atau temu untuk dihilangkan.

Ah, para penyair memang selalu semena-mena. Menyihir dan menjungkirbalikkan kata-kata. Kata-kata yang semula tersusun rapi di ruang benak. Menjadi kacau balau dan teracak-acak.

Lalu mereka mengklaim seenaknya, itulah puzzle!

Aku baru saja menemukan pecahan bulan. Jatuh meretak di atas pangkuan. Pada malam dini hari ketika aku baru saja merasa kehilangan. 

Aku melihat separuh hatimu di sana. Sedang mengeja cinta. Sementara separuhnya lagi, tertinggal jauh entah di mana.

Ini puzzle-ku!
Menemukan kembali hatimu utuh, itu janjiku!

***

Malang, 18 Januari 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun