Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lelaki Kopi dan Perempuan Senja

17 Januari 2019   05:04 Diperbarui: 17 Januari 2019   05:14 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:pinterest.com

Lelaki itu mengaku. Ia pemuja kopi sejak masih di rahim Ibu. Kopi buatan malaikat. Tentu saja rasa dan aromanya jauh lebih nikmat.

Perempuan itu mengaku. Ia pemuja senja sejak masih di kandungan Bunda. Tentu saja senja di alam sana. Panoramanya jauh berlipat lebih indah.

Lelaki kopi dan perempuan senja. Suatu ketika, bertemu di persimpangan waktu. Saling menghujam ragu.

Tidakkah kau ingin mencicipi rasa kopi ini? Kopi yang kutanam sendiri. Di lahan harapan bernama mimpi. Saat aku memanennya. Di antara butirannya, kulihat bayangan senja.

Senja itu milikku! Aku yang merawatnya. Menggembalanya di sepanjang putaran masa. Dan di setiap buraian rona jingganya, aku kerap mendapati. Siluet seorang laki-laki tengah khidmat menyeduh secangkir kopi.

Lalu, lelaki kopi dan perempuan senja saling bertukar cinderamata. Secangkir kopi pahit dan seiris senja legit.

***

Malang, 17 Januari 2019

Lilik Fatimah Azzahra

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun