Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wayang | "Pengapesan" Duryudana

7 November 2018   20:38 Diperbarui: 7 November 2018   20:39 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat melintas di halaman pendopo, kebetulan Prabu Krisna berpapasan dengan Duryudana. Lelaki sepuh itu sangat terkejut demi melihat penampilan Duryudana yang dinilainya amat tidak sopan. Maka dengan suara lantang tetua titisan dewa itu segera menegur Duryudana. 

"Kau tampak sangat memalukan sekali, anak muda! Mengumbar aurat pada malam bulan purnama sungguh bukan sikap seorang ksatria yang berakal."

Karena merasa malu terpergok oleh Krisna dalam keadaan bugil, Duryudana bergegas menutupi sekitar paha dan kemaluannya menggunakan kain ikat kepalanya. Lalu tanpa menjelaskan sepatah kata pun ia bergegas menemui Ibundanya.

Akan halnya Gandari, perempuan itu merasa sangat kecewa saat melihat putranya datang tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan. 

"Kau tahu putraku? Ilmu kekebalan tubuh yang kuberikan padamu tidak akan merasuk sampai pada bagian tubuh yang kau tutupi itu. Dan sungguh amat menyedihkan, karena di bagian itulah kelak letak  pengapesanmu," dengan suara sedih Gandari menjelaskan. Duryudana hanya diam terpaku dan membisu.

Apa yang disampaikan Gandari ternyata benar adanya. Kelak pada peperangan Baratayuda, di mana Duryudana berhadapan dengan Bima, pada pertarungan kedelapan hari, ia tewas di tangan sepupunya itu akibat mendapat hantaman gada rujak polo bertubi-tubi pada paha kanannya. 

Dan tahukah pembaca, siapa yang membocorkan rahasia pengapesan Duryudana itu?

***

Malang, 07 November 2018

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun