Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ketika "Sahur on The Road" Keluar dari Jalur

4 Juni 2018   09:44 Diperbarui: 4 Juni 2018   09:46 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadan selalu dipenuh oleh hal-hal yang inspiratif dan mengejutkan. Termasuk munculnya istilah-istilah Bukber, Takjil, dan Sahur on The Road (SOTR).

Dari ketiga istilah tersebut yang paling menarik perhatian adalah SOTR.

Seperti diketahui, kegiatan SOTR pada mulanya bertujuan untuk bersedekah, memberi bantuan santap sahur kepada para kaum duafa yang ditemui di jalanan atau berniat sahur bareng bersama mereka.

Melihat sisi positif kegiatan ini, beberapa masyarakat mendukung, membentuk kelompok-kelompok, menghimpun dana demi lancarnya kegiatan bernilai amal ibadah ini.  

Namun seiring berjalannya waktu, terutama di kota-kota besar, SOTR telah beralih fungsi menjadi ajang trek-trekan. Melenceng jauh dari jalur semestinya. Kegiatan yang seharusnya bisa menambah pundi-pundi amal ibadah di bulan suci Ramadan ini, telah dinodai oleh kejadian-kejadian tidak terpuji yang menjurus kepada tindak kriminal. 

Tentu saja hal ini menimbulkan keresahan di hati masyarakat.

Salah satu peristiwa miris yang masih hangat yang diduga berhubungan dengan kegiatan SOTR sekelompok pemuda, adalah peristiwa penyiraman air keras terhadap seorang warga yang melintas pada dini hari di Kawasan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Seperti dilansir oleh TRIBUNNEWS.COM, pagi ini Senin, 04 Juni 2018.

Sudah lama kegiatan SOTR ini menjadi sorotan. Berbagai kejadian meresahkan yang kerap berulang dan berulang lagi di bulan Ramadan adalah di mana kegiatan SOTR yang seharusnya bernuansa religi melenceng dari jalurnya.  Beberapa pelaku SOTR yang tidak bertanggungjawab telah menyalahgunakan tujuan semula. Seperti tawuran, kericuhan, mabuk-mabukan, konvoi geng-geng motor dan juga tindak pelecehan seksual, lebih sering terjadi dini hari di bulan Ramadan dengan dalih melaksanakan kegiatan SOTR.

Sudah benar jika pihak pemerintah beserta aparat berwenang turun tangan memberi peringatan dan himbauan keras agar masyarakat tidak melakukan SOTR selama bulan puasa. Sebab ditilik dari sisi manfaat dan mudaratnya, SOTR lebih cenderung memberi kepada nilai mudarat karena ujung-ujungnya merugikan orang lain dan membawa banyak korban.

Jikalaupun bersikukuh untuk tetap mengadakan SOTR, sebaiknya kegiatan ini dilaksanakan di tempat-tempat yang benar-benar aman dan terjaga ketertibannya. Semisal mengadakan sahur bersama di masjid-masjid atau surau-surau. Atau bisa juga di panti-panti asuhan yang sudah pasti bisa dirasakan sisi manfaatnya. 

Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga puasa hari ini lancar dan membawa berkah. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun