Suatu hari saya mendengar percakapan dua orang siswa Bimbel saya yang duduk di bangku SD. Sebut saja si A dan si B.
Si A bertanya, "Gimana puasamu sampai hari ini, lancar?"
Si B menjawab, "Sudah dua kali batal, sebab aku tidak sempat sahur."
Sontak saya mengernyit alis. Mengapa tidak sahur dianggap membatalkan puasa?
Entah siapa yang memulai mitos semacam itu. Padahal sahur bukanlah inti dari puasa. Sahur itu hukumnya dianjurkan. Bukan diwajibkan.
Sebuah Hadist meriwayatkan, dari ummu mukminin Aisyah Ra, "Suatu hari Rasulullah menemui kami dan bertanya, 'Apakah kalian mempunyai makanan?' Kami menjawab, 'Tidak.' Kemudian beliau berkata, "Baiklah. Kalau begitu aku akan puasa." (HR.Muslim 1154, Nasai2324, Turmuzi 733)
Dari Hadist tersebut jelaslah bahwa puasa tidak wajib makan sahur. Sekalipun begitu tetap dianjurkan karena di dalam sahur terkandung berkah.
Tetapi jika kita terlambat bangun yang berakibat tidak sempat makan sahur, bukan berarti puasa kita batal. Puasa harus tetap dilanjutkan.
Untuk lebih gamblangnya ada baiknya kita menyimak 5 syarat sah-nya puasa Ramadan di bawah ini, guna mengetahui hal-hal apa saja sebenarnya yang membatalkan puasa kita.
Inilah 5 syarat sahnya puasa Ramadan.
1.Islam dan Berakal Sehat