Selalu terjadi kesibukan yang menyenangkan di setiap jelang bulan Ramadhan. Sehari atau dua hari sebelumnya tampak ibu-ibu, termasuk saya akan gegas berbelanja untuk menyambut datangnya bulan suci ini.
Biasanya kami akan memasak makanan lebih banyak dari kebiasaan sehari-hari. Makanan tersebut sengaja diolah untuk dibagikan kepada tetangga kanan kiri, sanak kerabat sebagai wujud rasa syukur akan datangnya bulan Ramadhan.
Adakalanya sebelum makanan dibagikan didahului dengan acara tahlilan atau kirim doa bagi sanak keluarga yang sudah almarhum. Doa bersama ini bisa dilakukan secara berkeliling dari satu rumah ke rumah, di surau-surau atau masjid usai sholat berjamaah. Kegiatan jelang bulan Ramadhan ini akrab disebut dengan selamatan atau  megengan.Â
Ada yang istimewa. Menu makanan yang disajikan boleh berbeda. Semisal nasi kuning, lalapan dan lain-lain. Tapi untuk penyajian kue, ada satu kue yang tidak boleh ketinggalan. Harus selalu disertakan. Yakni kue apem.
Tidak hanya selamatan di rumah, nyekar ke makam ahli kubur merupakan salah satu acara yang wajib dilaksanakan di setiap jelang puasa Ramadhan. Makam yang biasanya sepi akan terlihat ramai dan hiruk pikuk oleh para peziarah. Para petualang atau perantau menyempatkan diri untuk pulang.Â
Bersama sanak keluarga mereka berbondong-bondong membersihkan makam dan mengirim doa untuk leluhur mereka yang telah mendahului berpulang. Dan para penjual bunga tabur pun kebanjiran order. Tukang parkir dadakan semangat mengais rezeki.
Demikian selayang pandang kegiatan jelang Ramadhan di tempat tinggal saya.Â
Bagaimana di tempat Anda?
***
Malang, 15 Mei 2018
Lilik Fatimah Azzahra