Namun demikian, senyampang orang yang telah berbuat kesalahan tersebut gegas menyadari kesalahannya, kemudian berjanji sepenuh hati untuk tidak melakukannya lagi, alangkah naifnya jika kita lantas menutup mata dan hati, menasbihkan kalimat 'tiada maaf bagimu' atau yang lebih miris lagi menabuh genderang untuk beramai-ramai menghujat dan mem-bully  si empunya salah.
Ah, saya jadi teringat satu hadist bagus ini.
"Jika kamu membuat suatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan suatu kesalahan orang lain, maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa." (HR. Bukhari)
Selamat siang, kawan.
Tulisan ini hanya sekadar perenungan di hari Kamis penuh berkah.
Salam Indonesia damai.
***
Malang, 05 April 2018
Lilik Fatimah AzzahraÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H