Salmon mendesah. Liliana terlalu cerdas untuk dibohongi. Perempuan itu jika dibiarkan, pasti akan berhasil menyingkap siapa dia sesungguhnya. Melucuti identitasnya, tidak main-main.
Tentu saja Salmon tidak menginginkan hal itu terjadi.
Ia tetap ingin menjadi Salmon yang misterius. Salmon yang mencintai Liliana dengan caranya sendiri.
***
Masquerade Party Ball menggambarkan betapa indahnya kemisteriusan. Liliana dan Salmon menikmati suasana seperti itu---suasana yang sengaja mereka ciptakan sendiri.
Liliana tahu, Salmon hadir di pesta topeng itu, berdiri mengawasinya di suatu tempat. Mungkin di atas balkon. Atau bisa jadi Salmon adalah salah satu dari pria-pria yang baru saja membungkukkan badan dan mencium lembut tangannya sebagai bentuk ekspresi kekaguman.
Sebentar lagi pesta topeng berakhir. Liliana berjalan menaiki anak tangga ballroom menuju lantai dua. Dari atas balkon ia menyaksikan beberapa pasangan saling berpeluk pinggang, menikmati dansa.
Aku  tidak ingin turun (berdansa)--- kecuali denganmu. Tapi kupikir itu mustahil.  Sebab jika kita melakukannya, aku tidak bisa menjamin, apakah kita akan hadir lagi di Masquerade Party Ball ini atau tidak--- pada bulan November mendatang.
Liliana mengirim pesan panjang itu ke nomor Salmon.
Dan Salmon yang berdiri tak jauh darinya, membaca pesan itu sembari tersenyum.
***