Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Pada Sebuah Pesta Topeng

8 November 2017   20:58 Diperbarui: 8 November 2017   22:24 9547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : letsroarandrawrs.blogspot.com

Diharap datang. Tidak harus tepat waktu. Wajib mengenakan kostum dan topeng unik.

Liliana. Ia mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk merakit sendiri topeng cantik sesuai dengan apa yang ada dalam pikirannya. Gaun satin hijau tosca ala princess jaman Renaissance---menggelembung di bagian bawah pinggang karena efek  petticoat, semirip kurungan ayam, menjadi pilihan favoritnya.

Masquerade Party Ball. Kau harus datang, Salmon.

Ya, Liliana memanggil pria itu Salmon. Pria yang diyakini ada.

Ini saat terbaik untuk kita bertemu. Kau masih bisa menyembunyikan identitasmu. 

Liliana membaca ulang kalimatnya. Setelah dikira cukup, ia mengirimkan kalimat itu sebagai sebuah pesan.

Dan Salmon menerima pesan itu. Lebih tepatnya membacanya.

Sepertinya tidak ada alasan lagi bagi Salmon untuk mengecewakan hati Liliana. Cukup sudah ia mendengar Liliana menangis, menginginkan mereka bertemu. Hanya sekali saja. Begitu Lilana kerap membujuknya. Setelah itu aku tidak akan mengingatmu.

Itu yang paling tidak disuka Salmon. Tidak akan mengingatmu. Hh, padahal, ia selalu ingin hidup di hati Liliana. Sampai kapan pun.

Sekarang tampaknya Liliana sudah menemukan jalan. Masquerade Party Ball adalah jembatan yang akan mempertemukan mereka. Itu pun jika Salmon menyanggupi.

Sekalipun kau tidak mengenakan topeng, aku tetap tidak akan bisa mengenalimu. Liliana menulis lagi. Kecuali jika kau mengeluarkan suara. Karena aku sempat merekam suaramu, yang kudengar sekali, dalam memoriku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun