***
Beberapa murid perempuan menjerit tertahan. Sementara murid laki-laki malah bersorak kegirangan. Suasana jadi kacau balau.
"Kita sepertinya berada di masa lampau!"
"Kau jangan sok tahu, Dirga. Ini juga sebagian dari sulap Anda bukan, Miss. Liz?" Renata yang sama sekali tidak bersikap ramah padaku, kembali menatapku.
Dan sekali lagi aku tidak bisa menjawab pertanyaannya.
"Renata, jangan terlalu serius begitu dong! Mari kita nikmati tamasya gratis yang menyenangkan ini," bocah yang dipanggil Dirga itu tertawa. Â
"Dalam pikiranmu yang terlintas hanya tamasya melulu, Ga! Kau lupa, bagaimana jika kita benar-benar terperangkap di masa lampau dan tidak bisa kembali ke kelas kita? Bukan begitu, Miss. Liz? Anda sedari tadi saya perhatikan tampak sangat gugup."
Ya, Renata benar. Aku memang sedang gugup.Â
Gugup karena tiba-tiba saja mataku melihat mahluk tinggi besar berjalan dengan langkah bergedebum mendekat ke arah kami.
Dinosaurus.
***