"Lalu apa namanya jika kalian tidak mengatakan apapun tentang penyakitku? Apakah aku harus menduga-duga seperti pasien di kamar sebelah itu?" Aku teringat laki-laki yang pemarah itu.
"Pasien itu mengalami depresi berat, Nak. Setiap bertemu orang baru, dia akan berkeluh kesah dan mengatakan dirinya terkena virus HIV," Dokter Suastika menjelaskan kepadaku.
"Itu karena Dokter tidak berterus terang tentang penyakitnya!" aku memberi pembelaan.
"Kami memiliki kode etik. Jika apa yang kami sampaikan bisa berakibat buruk bagi kondisi pasien, maka kami memutuskan untuk tidak menyampaikan apa-apa," tegas Dokter Suastika.
"Dokter, tolong... katakan apa penyakitku. Aku tidak ingin ada rahasia di antara kita." Wajahku memerah.
Dokter Suastika tersenyum. Tangannya yang lembut terulur menyentuh pundakku.Â
"Tentu, Zoon. Kami pasti akan mengatakannya padamu. Tapi---tidak sekarang."
Bersambung....
***
Malang, 10 Agustus 2017
Lilik Fatimah Azzahra