Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rumah Bidadari

18 Mei 2017   14:33 Diperbarui: 18 Mei 2017   14:39 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kris! Cepat selesaikan pekerjaanmu!” seruan Bibi Dora membuatku terkejut. Buru-buru kurapikan kardus-kardus dan botol-botol bekas yang berserak di lantai.

“Belakangan ini kerjamu lambat sekali, Kris. Kenapa? Apa yang sedang kau pikirkan?” Bibi Dora menepuk pundakku.

“Rumah bidadari...” sahutku tanpa sadar. Bibi Dora memicingkan mata. Bibirnya mengerucut maju beberapa senti.

“Jadi kau sudah pernah melihatnya?” perempuan bertubuh tambun itu menelengkan kepalanya sedikit.

“Melihat apa, Bi?” aku menegaskan.

“Rumah para bidadari itu!”

“Rumahnya sudah. Tapi penghuninya belum.”

“Kris! Jangan coba-coba nekad melihat penghuninya. Bisa lumpuh nanti pikiranmu!”

Aku terhenyak. Kemarin Ayah bilang mataku bisa buta, sekarang Bibi Dora mengatakan pikiranku bisa lumpuh. Duh, mahluk apa sebenarnya mereka--- yang tinggal di rumah itu? Mengapa terkesan begitu menyeramkan?

Mendapat peringatan keras seperti itu bukannya takut, tapi malah membuatku semakin penasaran.

Diam-diam aku menyelinap ke sana, suatu siang, sepulang dari sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun