“Ya, mereka menangis. Tersebab, oh, aku tidak suka mengatakan ini.”
“Katakan saja. Tak apa.”
“Tersebab ada tradisi yang menakutkan. Para gadis harus rela menyerahkan keperawanan kepada tetua mereka.”
“Kau masih ingin mengatakan sesuatu?”
“Ya! Tutup saja jendela ini! Aku ingin pulang.”
***
Kukira tak ada lagi yang akan berkunjung ke Rumah Cintaku. Hari sudah malam. Apa? Kau masih berharap ada tamu yang datang dan menceritakan kisah di balik jendela yang belum terbuka? Tidak. Aku harus menutup rumahku. Jikalau pun ada tamu, aku tak akan menerimanya.
Sudahlah, jangan merayuku. Jangan kepo begitu. Biarkan saja jendela yang menghadap arah timur tetap tertutup seperti itu.
***
Malang, 04 April 2017
Lilik Fatimah Azzahra