Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jendela Empat Penjuru

4 April 2017   08:47 Diperbarui: 4 April 2017   21:08 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Ya, mereka menangis. Tersebab, oh, aku tidak suka mengatakan ini.”

“Katakan saja. Tak apa.”

“Tersebab ada tradisi yang menakutkan. Para gadis harus rela menyerahkan keperawanan kepada tetua mereka.”

“Kau masih ingin mengatakan sesuatu?”

“Ya! Tutup saja jendela ini! Aku ingin pulang.”

***

Kukira tak ada lagi yang akan berkunjung ke Rumah Cintaku. Hari sudah malam. Apa? Kau masih berharap ada tamu yang datang dan menceritakan kisah di balik jendela yang belum terbuka? Tidak. Aku harus menutup rumahku. Jikalau pun ada tamu, aku tak akan menerimanya.

Sudahlah, jangan merayuku. Jangan kepo begitu. Biarkan saja jendela yang menghadap arah timur tetap tertutup seperti itu.

***

Malang, 04 April 2017

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun