Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki dalam Guci

28 September 2016   12:53 Diperbarui: 28 September 2016   13:10 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nona, sebaiknya tokonya ditutup saja. Ada anggota teroris berkeliaran!" salah seorang petugas memperingatkan.

Teroris? Jantungku sontak berpacu kencang. Aku melirik guci raksasa di pojok ruangan. Jangan-jangan lelaki yang bersembunyi itu.... Jika benar, ah, apa yang telah aku lakukan? Aku sudah melindungi seorang penjahat.

Aku meremas tanganku sendiri. Keringat dingin mulai membasahi keningku. 

Kuputuskan, aku harus segera menghubungi polisi.

***

Jemariku nyaris menekan angka-angka ketika kudengar lelaki di dalam guci itu terbatuk-batuk. Kembali tatapanku mengarah ke guci raksasa itu. Seketika aku berubah pikiran. Tidak. Aku tidak boleh menyerahkan dia pada polisi.

"Keluarlah. Keadaan sudah aman. Terlalu lama bersembunyi di situ, kamu bisa kehabisan napas," ujarku seraya membuka tutup guci. Lelaki itu berdiri. Lalu melompat sigap, keluar dari dalam guci dan menghela napas panjang.

"Huft...terima kasih," ucapnya lirih.

Aku menarik sebuah kursi. 

"Duduklah. Ada yang ingin kutanyakan padamu."

"Mengenai identitasku?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun