Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Menyenangkan Melatih Anak Belajar Mengarang

19 Februari 2016   09:27 Diperbarui: 19 Februari 2016   09:50 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tema sudah deal. Loh, kok anak-anak masih juga belum menulis, ya? Wajah-wajah mereka tampak kebingungan. Apa nih yang harus ditulis?

Memang, bagi penulis pemula, membuat opening sebuah cerita bisa jadi merupakan hal yang paling sulit. Itu juga yang dialami oleh anak-anak. Mereka bingung harus memulai dari mana. Dengan amat sangat maklum saya pun mulai menuntun mereka. Step by step.

Untuk mengisi paragraf pertama saya melempar umpan dengan kalimat : Kapan kalian mengadakan rekreasi? Bersama siapa? Dan menggunakan kendaraan apa?

Mendengar umpan saya, anak-anak langsung bergerak. Wuuah...antusias sekali mereka menuliskan pengalaman rekreasi mereka. Meski pertanyaan yang saya ajukan sama, saat mengembangkan kalimat, ternyata masing-masing anak memiliki jalinan cerita yang berbeda. Sungguh sangat menarik.

Usai menuliskan paragraf pertama, anak-anak saya minta membaca tulisan mereka sendiri. Hal ini sengaja saya lakukan untuk mengoreksi kalimat-kalimat tidak efektif yang mesti dibuang atau dibenahi. Pada tahap ini anak-anak menjadi paham, berapa kali mereka membuat kesalahan-kesalahan kecil seputar EYD atau tanda baca.

Paragraf pertama sudah beres. Memasuki paragraf kedua, loh...anak-anak kebingungan lagi. Oke, saya masih harus menuntun mereka nih. Kali ini saya melempar clue: Apa yang kalian lihat di sepanjang perjalanan?

Hohoho...wajah anak-anak kembali sumringah. Mereka mulai menulis lagi dengan asyik.

Paragraf kedua sudah kelar. Memasuki paragraf ketiga, beberapa anak garuk-garuk kepala. Ya...saya mesti membuat kalimat pancingan lagi. Saya beri mereka umpan : Kejadian menarik apa yang tiba-tiba kalian temui di tengah perjalanan?

Siiip, yang garuk-garuk kepala segera mengambil pensil dan bersegera menulis. Suasana sedikit heboh. Ada yang menuliskan pengalamannya melihat penggembala kambing di tengah lapang. Ada yang menceritakan tentang pohon tumbang. Ada juga yang senyum-senyum kecil karena melihat kerbau celingak-celinguk menyeberang jalan.

Wah, suasana menulis yang semula tegang, kini menjadi menyenangkan.

Tanpa terasa anak-anak berhasil menyelesaikan tulisan hingga paragraf ke-enam. Ini luar biasa. Sebagai penulis pemula yang masih dalam tahap belajar, saya sangat mengapresiasi kerja keras mereka. Saya tersenyum simpul saat mendengar satu persatu anak didik saya maju membacakan hasil karya mereka. Lucu-lucu dan menghibur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun