Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pesan dalam Botol

13 Desember 2015   08:09 Diperbarui: 13 Desember 2015   11:30 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia memberanikan diri membuka penyumpal botol itu. Blup! Airin terkejut. Ia mengira botol itu akan mengeluarkan asap dan diikuti sosok Jin raksasa.

Tapi ternyata tidak. Tidak ada asap ataupun Jin raksasa yang muncul. Airin menarik napas lega.

Perlahan Airin mengeluarkan isi botol itu. Hmm, sebuah kertas yang digulung kecil dan diikat dengan benang. Airin memutus benang ikatannya. Wah, jangan-jangan ini peta harta karun! Pikir Airin girang.

Kini kertas kecil itu terbuka. Ya..., ternyata hanya sebuah catatan kecil.

Siapa pun yang menemukan kertas ini, mohon diperhatikan.

Lihatlah, tepian pantai tak lagi bersih. Sampah berserakan. Tahukah kamu jika hal ini dibiarkan akan mengganggu ekosistim laut?

Airin terperangah. Ini sebuah peringatan. Ia tidak tahu siapa yang menulis pesan dalam botol itu. Tapi Airin tahu ia harus segera melakukan sesuatu.

Diraihnya tas kresek yang terselip pada kotak dagangannya. Airin mulai menyusuri pantai dan memunguti sampah-sampah yang berserakan. Ia tidak memedulikan pandangan wisatawan yang menatapnya heran.

Airin tumbuh dan dibesarkan di sekitar laut. Tentu saja ia paham, apa yang akan terjadi jika ekosistim laut terganggu. Ikan-ikan akan mati keracunan sampah. Dan hasil laut akan berkurang. Tidak, ia tidak ingin hal itu terjadi. Karena para nelayan, termasuk dirinya dan keluarganya, hidup mereka sangat tergantung pada hasil laut.

Airin berhasil mengumpulkan sampah cukup banyak. Botol-botol  bekas minuman dan plastik makanan ia kumpulkan jadi satu. Lalu dengan langkah ringan ia berjalan pulang sembari menenteng kresek besar berisi sampah.

Melihat barang bawaan Airin, ibunya terkejut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun