Pernah mendengar kelompok The Sherlockian? Yup, mereka adalah para cendekiawan yang peduli pada segala hal tentang Sherlock Holmes. Komunitas The Sherlockian ini muncul setelah Sir Arthur Conan Doyle meninggal dunia pada tahun 1930. Kemunculan mereka disebabkan sebagian koleksi dokumen-dokumen berharga milik Sir Arthur menghilang dari tempatnya. Koleksi beberapa surat, beberapa cerita yang belum selesai, dan sebuah buku harian sang penulis, raib secara misterius.
Kejadian nyata yang sama misteriusnya dengan kasus-kasus yang selama ini ditangani oleh detektif Sherlock Holmes, cukup menguras tenaga dan pikiran para sherlockian. Sampai suatu saat salah satu dari mereka, seorang cendekiawan Sherlock Holmes yang paling terkemuka di dunia, Richard Lancelyn Green, mengumumkan bahwa ia telah menemukan dokumen-dokumen Sir Arthur Conan Doyle yang dinyatakan hilang tersebut. Green kemudian menyerahkan dokumen-dokumen itu kepada ahli waris Conan Doyle. Ini terjadi pada tahun 2004.
Namun tak berapa lama setelah itu Green mengaku bahwa penemuannya telah dicuri oleh seorang kerabat jauh Conan Doyle dari tangan anak perempuan sang penulis. Perselisihan timbul antara Green dan kerabat itu. Pihak Green dan ahli waris menginginkan dokumen-dokumen tersebut disumbangkan untuk amal, tetapi pihak kerabat menginginkan dokumen-dokumen berharga itu dijual di sebuah pelelangan.
Akibat perselisihan tersebut Green mengaku bahwa dia mulai mencemaskan keselamatan dirinya. Ia sering menerima pesan-pesan berupa ancaman dan merasa selalu dikuntit oleh seseorang berkebangsaan Amerika. Green mulai protektif menjaga dirinya dan keluarganya. Ia bahkan memasang alat penyadap di rumahnya. Pun ia memaksa para tamunya berbicara padanya hanya di halaman saja.
Teman-teman Green di komunitas Sherlockian mulai cemas. Dan kecemasan itu terbukti setelah Green akhirnya ditemukan tewas di flatnya di Kensington. Ia tewas dalam keadaan dicekik tali sepatunya sendiri. Kematian Green masih menjadi sebuah misteri tak terpecahkan.
Terjadi perdebatan antara Sherlockian di seluruh dunia berkenaan dengan kematian Green. Sebagian berpendapat, perselisihan Green dengan kerabat jauh Doyle merupakan penyebab dari kematian itu. Tapi sebagian anggota Sherlockian menyatakan bahwa Green tewas akibat bunuh diri.

Kisah para Sherlockian ini telah ditulis oleh Graham Moore, seorang penulis muda, lulusan Universitas Kolombia. Ia dibesarkan di Chicago. Kemudian hijrah dan menetap di Los Angeles.
Dalam bukunya yang berjudul The Sherlockian, Moore memadukan antara fiksi sejarah dan pemecahan teka-teki kontemporer yang dilakukan oleh para Sherlockian berdasarkan kasus hilangnya dokumen-dokumen Doyle. Tulisan Moore mendapat pujian dari banyak pihak. Moore dinilai mampu mewakili sepak terjang para Sherlockian yang benar-benar sangat peduli dan mencintai Conan Doyle beserta karyanya, Sherlock Holmes.
Apakah Anda juga seorang Sherlockian?
***