Mohon tunggu...
Elfa Rizqia
Elfa Rizqia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia

Saya seorang mahasiswa jurusan pendidikan sosiologi universitas pendidikan indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keunikan Papais Desa Cisaat

24 Juni 2024   21:19 Diperbarui: 24 Juni 2024   21:29 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Papais merupakan makanan khas daerah Desa Cisaat yang terbuat dari tepung beras dan gula aren. Asal usul papais desa cisaat ini awal mulanya yaitu berawal dari leluhur yang dating ke Desa Cisaat dan dijadikan jamuan untuk para leluhur. Papais merupakan makanan tradisional khas Sunda. Namun, papais di Desa Cisaat ini berbeda dengan papais yang dijual di pasaran, "yang membedakan adalah tidak diperjual belikan di pasaran secara bebas namun bisa dibeli dengan cara memesan" ujar ketua RW. Selain itu yang membedakan dengan papais lainnya yaitu dari bungkusnya. Papais Desa Cisaat ini dibungkus dengan daun bangban.

Bahan-bahan dan cara pembuatan papais yaitu bahan terdiri dari tepung beras, gula aren, dan kelapa. Kemudian cara membuatnya yaitu sangat mudah dengan cara mencampurkan gula aren serta parutan kelapa ke dalam tepung beras lalu dimasak hingga mengental. Setelah mengental dan setengah dingin papais dibungkus ke dalam daun bangban dan di kukus selama 15 menit dan papais siap dinikmati. "Harga satu biji papais yaitu dibandrol dengan harga 1000 rupiah" ujar ketua RW.

Papais biasa dihidangkan saat sedang acara besar seperti "Hajatan". "Di setiap acara besar seperti hajatan papais merupakan hidangan wajib ada karena menyesuaikan dengan ciri khas yang ada di Desa Cisaat" Ujar Pokdarwis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun