Mohon tunggu...
IDRIS ELRUMI
IDRIS ELRUMI Mohon Tunggu... Full Time Blogger - PENDIDIK

Belajar mengembangkan literasi dan menyalurkan hobi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Menghakimi Pelakor, Cari Permasalahanya Terlebih Dahulu!

26 Februari 2018   14:21 Diperbarui: 26 Februari 2018   14:23 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelakor adalah perebut laki orang, yang saya tahu seperti itu. Yang jelas tindakan pelakor memang tindakan yang dalam islampun tidak dibenarkan, apalagi status tersebut masih sah berstatus pasangan suami istri. Namun yang tidak dibenarkannya adalah dari segi perbuatan zinahnya saja,dan saya yakin pelakor itu diawali dengan perzinahan baik hanya menikmati bagian tubuhnya saja dan ada yang secara mutlak ia berhubungan layaknya suami istri yang secara sengaja atau tidak sengaja kemudian menjadi keterusan ataupun hanya saling berpandangan atau saling bertemu itu sudah dikatakan zinah.

Namun, sebaiknya untuk berbicara dan menuduh orang sebagai pelakor alangkah baiknya kita cermati dan kita kaji mengapa orang tersebut menjadi pelakor?. Orang pelakor memiliki banyak kemungkinan salah satu contoh kecil saja, seperti kurangnya komunikasi dan perhatian bisa menyebabkan keretakan keutuhan rumah tangga lho. 

Rumah tangga adalah dari istilah rumah dengan tangga, rumah pengertian secara kontektual adalah tempat berlindung atau berteduh. Jika rumah ingin nyaman dan ditempati maka kita hias sebaik mungkin dan seindah mungkin agar kita merasa nyaman didalamnya, betul kan?. Nah sekarang begitu juga kehidupan kita berumah tangga, maunya hidup rumah tangga yang aman, nyaman dan damai atau menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah. Jika dalam rumah tangga tidak ditata,disusun, diperindah sedemikian rupa atau lain sebagainya supaya kehidupan rumah tangganya memiliki kenyamanan dalam satu rumah. 

Berkelahi setiap hari tidak ada damainnya, itu yang membuat nantinya rumah tangga menjadi retak dan menjadi pelakor sebagai pelampiasan. Sedangkan, "tangga"  sendiri adalah berbentuk bersusun itu menandakan dalam keluarga ada yang namanya anggota keluarga ada Ayah, ibu, kakak, adik dan lain sebagainnya.

Dari penjelasan diatas mungkin kita cukup jelas kenapa orang bisa jadi pelakor. Kita cukup bercermin sendiri, kenapa istri saya bisa direbut?, kenapa suami saya direbut?. Jawabanya adalah sudahkah anda membuat kenyamanan dalam rumah tangga anda. Buat rumah tangga kita senyaman mungkin ketika kita hidup berumah tangga, ciptakan suasana yang nyaman dan damai setiap hari, sering berkomunikasi dan berinteraksi dengan pasangan, tebarkan kasih sayang setiap hari pada pasangan walaupun terkadang membosankan.

Sekarang permasalahannya adalah jangan menghakimi pelakor itu sesuatu yang buruk, bisa jadi kesalahan itu kita perbuat dari kesalahan kita sendiri bukan dari orang lain. Koreksi dan jaga dengan baik hubungan kita terhadap pasangan dengan cara apapun untuk menjaga keutuhan rumah tangga.

Setiap apa yang kita perbuat dan yang akan kita tanam, maka kita akan mendapatkan hasil dari perbuatan yang kita tanam. buat rumah tangga dengan mencari pasangan yang sholeh dan sholehah dan hasilnya pun rumah tangga akan nyaman dan damai ataupun menjadi rumah tangga yang sakinah mawahdah warahmah. Begitupun jika kita kita menam pohon bibit yang unggul, niscaya hasil dari tanaman bibit unggul lebih bagus dan lebih banyak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun