Mahasiswa Univesitas Jember ( http://unej.ac.id ) yang mulai menempuh semester VII saat ini sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang bertemakan Back To Village atau disebut dengan Kuliah Kerja Nyata Pulang Kampung yang artinya kegiatan KKN tersebut dilakukan secara mandiri di desa masing-masing guna menghindari penyebaran Covid-19 yang semakin meluas setiap harinya. Kegiatan KKN ini tidak jauh beda dengan kegiatan KKN yang pada umumnya. KKN Back To Village ini tetap dilaksanakan dengan terjun langsung ke masyarakat dengan persyaratan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Dalam pelaksanaan KKN Back To Village Universitas Jember ini mengusung 5 tema antara lain yaitu yang pertama program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak Covid-19, kedua program inovasi tehnologi atau informasi dalam penanganan Covid-19, ketiga program pemberdayaan Bumdes atau jaring pengaman desa penanganan Covid-19, keempat program literasi desa pada masa pandemi Covid-19, dan yang terkahir yaitu program penanganan Stunting dan AKI AKB.
Saya sebagai mahasiswa Universitas Jember yang sedang melakukan KKN Back To Village ini memilih tema program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak Covid-19 dengan sasaran yaitu seorang penjual snack mie lidi. Selama pandemi Covid-19 ini usahanya mengalami penurunan hasil penjualan bahkan hingga sempat berhenti karena banyak yang tidak membeli lagi dan bahan bakunya sedang tidak produksi karena takut tidak bisa habis dalam waktu beberapa hari. Sehingga saya tergerak untuk membantu beliau untuk mengembangkan usahanya dengan memberikan beberapa inovasi pembaruan pengemasan hingga metode pemasaran digital yang lebih luas jangkauannya.
Untuk implementasi program kerja yang telah saya kerjakan pada minggu pertama yaitu dengan melakukan sosialisasi program kerja kepada sasaran dan diskusi mengenai permasalahan yang sedang dialami sasaran. Sasaran juga telah menyetujui program kerja yang saya lakukan untuk membantu beliau. Setelah sasaran setuju dengan proram kerja saya selama 30 hari, kemudian pada minggu kedua kemarin saya telah melakukan pelatihan pertama untuk sasaran yaitu pelatihan inovasi pembaruan pengemasan, fotografi dan poster promosi.
Pada pelatihan tersebut saya membuat video tutorial di channel youtube terkait dengan inovasi pembaruan pengemasan yang lebih baik, cara mengambil foto produk yang bagus dan menarik dengan memanfaatkan media sekitar serta melatih cara pembuatan stiker branding maupun poster promosi di aplikasi canva. Karena disaat minggu kedua saya tidak bisa bertemu dengan sasaran secara langsung maka saya membuatkan sasaran sebuah video tutorial pelatihan tersebut kemudian saya upload di Channel YouTube “Elfah Nurul”.
Dengan harapan setelah melihat video tutorial pelatihan tersebut, sasaran lebih bisa mengkreasikan produknya menjadi lebih menarik. Lalu di minggu ketiga program kerja saya kali ini juga telah selesai melakukan pelatihan lagi untuk yang kedua dan ketiga kalinya yaitu pelatihan terkait cara pembuatan dan penggunaan akun Instagram dan Shopee serta pelatihan ketiga membantu mengetahui cara untuk memasaran produk di Instagram dan Shopee.
Akun Instagram yang telah kami buat yaitu @aditya.snack dan akun Shope yang telah kami buat dengan link http://shopee.co.id/mieldiq_adityasnack . Di akun Instagram maupun akun Shopee tersebut, kami telah memasarkan produk kami yaitu Mie Lidi dengan banyak varian rasa dan berbagai macam kemasan antara lain kemasan plastik biasa, kemasan standing pouch, dan kemasan kotak atau tepak dengan harga dan berat produk yang berbeda-beda tentunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H