Anggota KKN Reguler ke 83 Posko 27 UIN Walisongo Semarang ikut serta dalam kegiatan keagamaan masyarakat Dukuh Krajan, Desa Tabet. Salah satunya yaitu ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam kegiatan Pengajian Selapanan Dusun Krajan Desa Tabet, Limbangan Kendal pada hari sabtu malam 26 Oktober 2024 ba'da isya'.
Anggota KKN Posko 27 ikut serta dalam mempersiapkan pengajian Selapanan baik dari konsumsi hingga berjalannya acara pengajian Selapanan. Selapanan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap 35 hari sekali di Desa Tabet. Etimologi kata "Selapanan" berasal dari hitungan waktu dalam kalender Jawa, yakni setiap 35 hari. Angka 35 ini memiliki nilai filosofis tersendiri, di mana angka 3 melambangkan kesempurnaan, angka 5 melambangkan rahmat, dan jika digabungkan menjadi simbol kesempurnaan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan utama dari Selapanan yaitu untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui pengajian, masyarakat diajak untuk lebih memahami ajaran agama, memperdalam ilmu agama, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu pengajian selapanan ini juga dapat mempererat tapi silaturahmi antar warga masyarakat. Pembawa acara pengajian Selapanan yaitu Arifah Riana anggota KKN Reguler ke 84 posko 27 UIN Walisongo Semarang. Ada pula pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang dibawakan oleh Elfa Dina Rahma Nahdloh. Pembacaan sholawat yang dilantunkan oleh group rebana Nurul Qolbi, tahlil yang dibacakan oleh bapak Slamet, sambutan² yang diisi oleh Ketua Takmir Masjid yaitu bapak Nur Ariyanto dan Koordinasi Desa kelompok KKN Reguler 83 Posko 27 UIN Walisongo Semarang, Tausiyah serta doa yang disampaikan oleh Bapak Kyai Solikin dengan tema Tujuh golongan yang dinaungi di Padang mahsyar.  Beliau menyampaikan bahwa Dalam ajaran Islam, hari kiamat merupakan hari perhitungan amal perbuatan manusia. Pada hari yang sangat dahsyat itu, umat manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Di tengah panasnya api neraka dan kengerian hari kiamat, terdapat kabar gembira bagi sejumlah golongan manusia yang akan mendapatkan naungan Allah SWT. Naungan ini akan melindungi mereka dari terik matahari yang sangat panas dan siksa neraka. Tujuh golongan tersebut yaitu:
1. Pemimpin yang adil
Seorang pemimpin yang menjalankan tugasnya dengan adil, mengayomi rakyatnya, dan menegakkan hukum Allah. Kepemimpinan yang adil adalah salah satu kunci keberhasilan suatu bangsa.
2. Pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah
Pemuda yang sejak dini telah membiasakan diri beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah akan mendapatkan pahala yang besar.
3. Seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid
Orang yang selalu menjadikan masjid sebagai tempat untuk beribadah dan menuntut ilmu akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya.
4. Dua orang yang saling mencintai di jalan Allah
Persahabatan yang dilandasi oleh iman kepada Allah akan menjadi benteng yang kuat di hari kiamat.
5. Seorang laki-laki yang menolak diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan kaya, tetapi ia menolaknya karena takut kepada Allah: Ketaatan kepada Allah dalam menghadapi godaan merupakan bukti keimanan yang kuat.
6. Seseorang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi
Sedekah yang dilakukan dengan ikhlas dan tanpa diketahui orang lain akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda
7. Seseorang yang berzikir dalam keadaan sendirian hingga meneteskan air mata
 Dzikir yang dilakukan dengan khusyuk dan disertai rasa takut kepada Allah akan menenangkan hati dan mendekatkan diri kepada-Nya
Tujuh golongan tersebut memiliki makna yang sangat dalam bagi kehidupan seorang muslim. di antaranya yaitu: memberikan motivasi kepada kita untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhi segala larangan Allah
Untuk melestarikan pengajian Selapanan, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Pertama, perlu adanya inovasi dalam penyelenggaraan pengajian Selapanan agar tetap menarik minat generasi muda. Kedua, perlu adanya kerjasama antara tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah untuk mendukung penyelenggaraan pengajian Selapanan. Ketiga, perlu adanya pendidikan agama sejak dini agar generasi muda dapat memahami dan menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam pengajian Selapanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H