Saat semuanya silau dengan keadaan yang sedikit kurang membaik, saya selalu mencoba untuk melakukan hal positif bagi saya dan orang lain , salah satunya dengan membaca buku. Sejujurnya saya hanya membaca buku ketika saya merasa butuh bukan karena keinginan ataupun yang lainya.
Jatidiri Organisasi karya Dr. H.Nasuka(2014). Pertama kali melihat buku ini, dipikiran saya langsung terlintas bahwasanya saya memasuki dunia perkuliahan itu untuk menemukan apa yang menjadi jatidiri saya.Â
Jati diri ialah stuktur kepribadian dengan sifat sifat karakteristik unik yang memiliki multi kemungkinan untuk "menjadi" dan melaksanakan amanat hidup sendiri, serta menyadari "purwa-wusananing dumadi" (awal dan akhir kejadian insaniya)
Personality is the dynamic organization within the individual of those psychological system, that determines his unique ajusment to his environment (kepribadian itu adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem psikofisis individu yang menentukan kemampuan penyesuaian diri yang unik terhadap lingkunganya)
Dengan memiliki jatidiri tentu akan menjadi gambaran seperti apakah diri kita yang sebenarnya, namun pernahkan kalian mendengar perkataan seorang temanmu yang selalu mencanangkan bahwa dia akan mencari jatidirinya?Â
sebagian orang menganggap bahwa jatidiri itu dicari, tapi menurut saya jatidiri sudah ada sejak kita kecil, dimana pada masa kecil kita masih dalam kontruksi berpikir believe of mind. Jadi kita hanya perlu menemukan apa yang ada dalam diri kita yang sebenar benarnya, entah itu minat bakat dan hal apa yang menonjol dari dalam diri kita.Â
Menurut buku ini jatidiri sangat penting bagi organisasi karena dengan memiliki jatidiri yang absolut, organisasi mampu mempertahankan dirinya dari serangan luar dan untuk menunjukan kepada pihak eksternal tentang keberadaan organisasi dengan ciri-ciri khas yang dimilikinya, sehingga dapat dibedakan dengan organisasi lainya.Â
Tidak hanya itu buku ini juga menjelaskan bahwa JO memiliki fungsi pemersatu sebagai wahana untuk memperkokoh jiwa kesatuan, pendorong merupakan motivator dan sumber kekuatan serta sebagai modal kejiwaan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap efektivitas sumberdaya lainya, juga sebagai pengaturan dan ajaran yang berisi ketentuan dalam bersikap,berperilaku dan petunjuk bagi para anggotanya.
Nah dengan memiliki jatidiri yang matang  kita bisa lebih peka terhadap diferensasi(membedakan yang baik dan tidak baik) dan juga mampu untuk lebih leluasa mengatur diri kita sendiri sesuai dengan apa yang menjadi potensi kita, sehingga dalam diri lebih tertanam jiwa yang lebih terintegritas.