Pendidikan yang berlangsung di masyarakat harus menjadi perhatian orang tua. Dalam artian pendidikan disini seperti interaksi anak dengan masyarakat sedikit banyak akan mempengaruhi karakter anak. Bahkan tidak jarang pendidikan pengaruhnya lebih kuat dibanding pendidikan di rumah atau di sekolah. Sebagai contoh, anak-anak yang kecanduan merokok atau narkoba, pada umumnya merupakan hasil dari pergaulan mereka dengan teman-temannya. Demikian juga cara mereka berbahasa adalah cerminan dengan siapa mereka bergaul.
Sayangnya, karena kesibukan yang tidak ada habisnya, orang tua seringkali abai terhadap aktivitas anak di luar sekolah dan rumah. Mereka kurang memperhatikan kemana saja anaknya biasa pergi, dengan siapa ia bergaul, serta apa yang dia lakukan ketika di luar rumah dan sekolah. Padahal orang tua juga harus tahu, untuk mencegah mereka terlibat ke dalam kegiatan atau tindakan yang tidak baik. Jangansampai ketika anak tertangkap melakukan perbuatan tercela, orang tua malah keheranan sambil berkata, “masak sih, padahal nilainya di sekolah bagus-bagus aja. Di rumah juga biasanya dia baik-baik saja, tidak ada yang aneh.”
Orang tua juga perlu terbiasa untuk bertanya kepada anaknya mengenai kegiatan mereka sehari-hari, baik kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah. Keduanya penting untuk memberikan gambaran terhadap pergaulan dan kegiatan anak di luar rumah. Hal ini menjadi semakin penting, terutama ketika anak telah menginjak remaja dengan segudang aktivitasnya di luar rumah.
Orang tua juga perlu ekstra mencermati dan mengamati perkembangan anak menginjak masa remajanya. Terkadang mereka mulai mengurangi ketergantungannya kepada orangtuanya. Orang tua dapat mengatisipasi dengan melakukan pendekatan yang tepat. Cari waktu yang agak santai agar anak mau bercerita tanpa merasa dia sedang diselidiki atau tertekan. Saat nonton tv atau makan bersama misalnya saja.
Tunjukkan bahwa anda sebagai orang tua peduli dengan apa yang mereka bicarakan dengan memberi komentar dan masukan terhadap apa yang mereka ceritakan. Terkadang anak-anak banyak memiliki masalah-masalah disekolah entah dengan pelajaran sekolah ataupun dengan teman-temannya, tetapi mereka tidak tahu kemana ia harus mengadukan permasalahan itu. Karena mungkin mereka ingin mengadukannya kepada orang tua, tetapi mereka tidak yakin orang tua mereka dapat mmbantunya. Atau mungkin orang tua hanya sedikit menunjukkan minat, bahkan untuk sekedar bertanya tentang masalah yang tengah mereka hadapi.
Selain berbicara secara terbuka, orang tua juga perlu melakukan pemantauan secara diam-diam. Sesekali orang tua memeriksa kamar anak, khususnya anak yang sudah menginjak usia remaja. Lakukan saat mereka tidak berada di rumah. Cermatilah barang-barang apa saja yang ada dikamarnya, termasuk barang yang mungkin disembunyikannya, missalnya, barang yang ada di bawah tempat tidur, di laci meja belajar, atau dibagian lemari yang paling dalam. Perhatikan juga sms yang masuk ke telepon HP mereka. Siapa saja yang sering berhubungan dengan anak anda dan apa yang mereka bicarakan. Selain itu, sesekali bukalah buku harian mereka atau kalau memungkinkan Facebook nya.
Mungkin ada yang berpikir bahwa tindakan orang tua seperti ini melanggar privasi anak. Tapi orang tua harus menyadari bahwa bagaimanapun mereka masih berada di bawah pengawasan orang tua. Mereka yang masih labil dan belum sepenuhnya menyadari akibat perbuatannya. Oleh karena itu deteksi dini terhadap kemungkinan masalah yang akan timbul di kemudian hari merupakan suatu yang penting. Bila ternyata terdapat masalah, maka orang tua dapat segera mengetahuinya dan kemudian mengambil tindakan. Dengan cara ini diharapkan masalah tidak berkembang menjadi besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H