7 Desember 2023 lalu, saya diwisuda sebagai Sarjana Pariwisata di Universitas Internasional Batam, kota Batam, provinsi Kepri dengan lebih dari 900 wisudawan dan wisudawati lainnya di kampus ini. Wisuda adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa dan keluarga (orang tua, saudara dan kerabat) setelah proses perkuliahan itu selesai baik jenjang diploma, sarjana, magister, maupun doktor.Â
Para wisudawan menggunakan kemeja putih, celana kain hitam, sepatu formal hitam, sedangkan wisudawati menggunakan kebaya / dress, sepatu formal, dan dilengkapi dengan pakaian toga beserta atributnya. Mereka tiba di venue atau hotel jam 7 pagi. Kemudian jam 8 pagi dimulainya prosesi masuk senat di ruangan wisuda, pelantikan wisudawan (dari wisudawan terbaik sampai wisudawan reguler) dengan memindahkan tali toga oleh rektor. Makna dari perpindahan tali toga dari kiri ke kanan adalah supaya mahasiswa bisa berpikir kritis, mengubah mindset dan mengaplikasikan ilmu di dunia nyata. Tidak hanya itu, pemindahan tali toga melambangkan perubahan status dari mahasiswa ke masyarakat publik. Toga berasal dari bahasa Latin, yaitu tego, yang artinya "penutup". Makna warna hitam dari baju toga wisuda adalah para wisudawan sudah dibebaskan dari kegelapan selama mereka berkuliah. Sedangkan, makna dari topi toga wisuda adalah supaya para lulusan baik diploma, sarjana, magister maupun doktor bisa berpikir secara nasional dan banyak sudut pandang (bimbepotensi.com).
Sayangnya, acara wisuda tersebut merambah ke jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Acara ini justru menambah beban orang tua murid, terutama dalam segi biaya. Mereka harus membayar ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk sewa kebaya / jas, sewa hotel / gedung, konsumsi, sewa baju toga, foto wisuda, dll. Anak-anak tersebut belum mengetahui makna baju toga dan makna pemindahan tali topi toga yang sebenarnya. Kecuali, jika siswa tersebut bersekolah di sekolah internasional yang notabene memakai bahasa Inggris sebagai pengantarnya, karena wisuda itu sebagai tradisi di kalangan masyarakat tingkat atas (semuanya mampu dari segi keuangan).
Banyak masyarakat yang menilai wisuda TK, SD, SMP, SMA dan SMK itu memberatkan orang tua, karena tidak semua orang mampu untuk membayar iuran wisuda tersebut. Mereka menilai supaya biaya wisuda ini dialokasikan untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya untuk membayar uang buku, seragam dan alat tulis. Kedua, masyarakat juga menilai supaya acara wisuda hanya dilakukan di jenjang perguruan tinggi atau universitas.
Dinas Pendidikan Kabupaten / Kota (TK, SD, SMP) dan Dinas Pendidikan Provinsi (SMA, SMK dan SLB) perlu membina dan mengevaluasi soal acara wisuda di sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta.
Bagaimana pendapat anda tentang wisuda dari jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK? Jangan lupa komen di bawah ya...
Untuk video vlog saya dari persiapan wisuda sampai hari H, silakan lihat vidio ini:
Sumber: