Mohon tunggu...
Eleonora Felicia Prasetyo
Eleonora Felicia Prasetyo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Dewasakan oleh Masalah?

27 Agustus 2024   20:49 Diperbarui: 27 Agustus 2024   20:49 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu pagi yang cerah, ada salah satu siswi SMA bernama Kalea. Bisa dibilang Kalea ini adalah salah satu anak yang periang, aktif dan salah satu siswi berprestasi di sekolah. Pagi itu ia sedang duduk bersama ke tiga temannya di bangku kelas. Mereka duduk bersama sambil memutar salah satu lagu favorit temannya, Elena. Sudah biasa bagi 4 kawan ini untuk belajar mempersiapkan ujian yang akan datang.

Kirana, salah satu teman yang paling dekat dengan Kalea.. ia membuka pembicaraan. "Kalea, ada banyak cowok yang naksir kamu loh!.. yaa karna kepintaran kamu sih" ujarnya. Kalea yang awalnya fokus membaca materi untuk ujian nanti, kini fokusnya teralihkan. Ia membalas "Ohh ya? Apakah diantara mereka ada yang berprestasi sepertiku juga?" Ujarnya. Namun pertanyaan ini justru dijawab oleh Elena ia berkata "yaa biasanya sih kalau cowok cowok lebih dominan ke olahraga ya... emangnya kamu suka yang bagaimana?" katanya. Namun Kalea hanya tertawa tipis sambil mengembalikan pandangannya pada buku bahasa Indonesia yang sedang ia pegang. "Tipe cowok? Yang penting sih bisa membantuku untuk belajar ya.. bukan yang suka membolos kelas seperti Kaito" ujarnya sambil tertawa tipis. Sontak Elena, Kirana dan Selin hanya bisa tertawa saat mendengarnya. 

15 menit sudah berlalu dan mereka telah fokus kembali pada materi bahasa Indonesia yang hendak keluar nanti saat ujian. Namun Selin hanya fokus pada ponselnya dan tidak terlalu mempedulikan mengenai ujian yang akan datang. Kalea yang melihat hal tersebut, sontak langsung berkata "Selin, kamu tidak belajar untuk ujian nanti?" Ujarnya. Namun Selin hanya melihat Kalea dan menggelengkan kepalanya "Menurutku bahasa Indonesia tidak terlalu penting, apalagi materinya yang selalu sama dari tahun ke tahun. Kecuali yaa fisika, kimia.. barulah aku belajar" ujarnya sambil ia mengembalikan pandangannya ke ponselnya.

Kalea yang mendengar hal tersebut hanya menggelengkan kepalanya dan menghela nafasnya. "Kamu itu masih berotak udang, ayo dong belajar... biar otakmu kaya gajah!" kata Kalea. Namun Selin membalasnya dengan "kamu pernah denger ga ada pepatah, masalah itu mendewasakan kita?" Ujarnya. Kalea yang mendengar itu mengangguk dan berkata "iya aku pernah denger... kenapa emangnya?" katanya. Sontak setelah mendengar itu Selin menjentikan jarinya dan tersenyum lebar "justru karena kita didewasakan oleh masalah, maka kita harus memperbanyak masalah datang supaya kita lekas dewasa" katanya. 

Kalea hanya terdiam dan terlihat bingung, lalu ia berkata "lalu... apa hubungannya dengan ajakanku untuk belajar?" ujarnya. Lalu Selin berkata "yaa gaada sih.." katanya sambil menggaruk belakang kepalanya. Kaera hanya menggelengkan kepalanya dan menghela nafas. Bel sekolah sudah berbunyi, menandakan ujian akan segera dimulai. 2 jam telah berlalu, ujian telah selesai... dan mengejutkannya hasil dari ujian tersebut langsung muncul di monitor komputer masing masing siswa. Terlihat Selin mendapat nilai 70/100, sedangkan Kalea yang duduk disebelahnya mendapatkan nilai 92/100.

Ketika Selin melihat perbandingan nilai tersebut, dia hanya terdiam dan melihat monitor komputernya kembali. Kalea menengok monitor milik Selin dan berbisik "jadi itu masalah yang mendewasakan kamu?" Ujarnya. Selin hanya bisa tersenyum canggung dan hanya memfokuskan pandangannya pada monitornya... ia bahkan tidak berani menoleh kemanapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun