Mohon tunggu...
Elena puspita
Elena puspita Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mendengarkan musik,memasak

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Bahaya Korpsi Penguasaan Lahan Sawit Terbesar

13 Desember 2023   13:45 Diperbarui: 13 Desember 2023   13:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korupsi, sebagai ancaman serius bagi pembangunan suatu negara, menciptakan dampak yang merugikan pada berbagai lapisan masyarakat. Salah satu kasus yang mencolok adalah skandal korupsi yang melibatkan pejabat tinggi di sebuah negara, di mana dana publik disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Pembukaan artikel ini akan mengungkapkan betapa bahayanya korupsi tidak hanya bagi perekonomian, tetapi juga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara.

Kasus  ini  bermula  ketika  Bupati  Indragiri  Hulu  tahun  1999-2008  Raja  Thamsir Rachman  menerbitkan  izin  lokasi  dan  izin  usaha  perkebunan  (IUP)  kepada  empat perusahaan  PT  Duta  Palma  Group.  Keempat  perusahaan  tersebut  adalah  PT  Banyu Bening Utama pada tahun 2003, seta PT Panca Argo Lestari, PT Palma Satu, dan PT Sebrida Subur pada tahun 2007.Permasalahan  pemberian  izin  tersebut  lantaran  diduga  dilakukan  secara  ilegal  dan berpotensi mengakibatkan kerugian pada negara. Pasalnya, lokasi tempat penerbitan. izin  tersebut  berada  dalam  kawasan  hutan  yang  tidak  disertai  adanya  pelepasan kawasan hutan.Kuasa  hukum  Surya  Darmadi,  Juniver  Girsang,  berharap  majelis  hakim  memutus vonis nantinya secara proporsional. Sebab, menurut dia, kasus yang menjerat kliennya tidak layak naik ke pengadilan sebab sudah diakomodasi UU Cipta Kerja."Dakwaan  yang  dipersoalkan  Kejaksaan  Agung  adalah  mengenai  kawasan kehutanan. Tapi permasalahan soal hal itu sudah diakomodasi UU Cipta Kerja," kata dia pada Rabu 22 Februari 2023.Adapun mantan  Bupati  Indragiri  Hulu,Raja  Thamsir  Rachman  dituntut  10  tahun penjara dengan kewajiban membayar denda senilai Rp 1 miliar subsider enam bulan kurungan penjara.

Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang bahaya korupsi, merinci dampaknya yang merugikan tidak hanya pada tingkat pemerintahan, tetapi juga bagaimana korupsi memberikan pukulan telak pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan memahami bahaya ini, diharapkan kita dapat bersama-sama merancang langkah-langkah preventif untuk memerangi korupsi dan menjaga integritas dalam semua lapisan masyarakat.

  • Bahaya Korupsi bagi Individu dan Masyarakat

Korupsi berakibat sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, baik aspek kehidupan sosial,politik,  birokrasi,  ekonomi,5dan  individu.  Bahaya  korupsi  bagi  kehidupan diibaratkan bahwa korupsi adalah seperti kanker dalam darah, sehingga si empunya badan harus selalu melakukan "cuci darah" terus menerus jika ia menginginkan dapat hidup terus.6Secara aksiomatik, akibat korupsidapat dijelaskan seperti berikut:Jika korupsi dalam suatu masyarakat telah merajalela dan menjadi makanan masyarakat setiaphari, maka akibatnya akan menjadikan masyarakat tersebut sebagai masyarakat yang kacau, tidak ada sistem sosialyang dapat berlakudengan baik. Setiap individu dalam  masyarakat  hanya  akan  mementingkan  diri  sendiri  (self  interest),  bahkan selfishness.

  • Bahaya Korupsi bagi Generasi Muda

Salah  satu  efek  negatif  yang  paling  berbahaya  dari  korupsi  pada  jangka  panjang adalah  rusaknya  generasi  muda.  Dalam  masyarakat  yang  korupsi  telah  menjadi makanan  sehari-hari,  anak  tumbuh  dengan  pribadi  antisosial,  selanjutnya  generasi muda  akan  menganggap  bahwa  korupsi  sebagai  hal  biasa  (atau  bahkan  budaya), sehingga  perkembangan  pribadinya  menjadi  terbiasa  dengan  sifat  tidak  jujur  dan tidak  bertanggung  jawab.8Jika  generasi  muda  seperti  itu  di  dalam  sebuah  negara, tidak terbayangkan betapa suramnya masa depan negara tersebut.

  • Bahaya Korupsi terhadap Politik

Praktik  korupsi  yang  meluas  dalam  politik  seperti  pemilu  yang  curang,  kekerasan dalam   pemilu, money   politicsdan   lainlain   juga   dapat   menyebabkan   rusaknya demokrasi,  karena  untuk  mempertahankan  kekuasaan,  penguasa  korup  itu  akan menggunakan  kekerasan  (otoriter)9atau  menyebarkan  korupsi  lebih  luas  lagi di masyarakat.

  • Bahaya Korupsi bagi Ekonomi BangsaKorupsi  merusak  perkembangan  ekonomi  suatu  bangsa.11Penelitian  empirik  oleh Transparency International   menunjukkan   bahwa   korupsi   juga   mengakibatkan berkurangnya  investasi  dari  modal  dalam  negeri  maupun luar  negeri,  karena  para investor  akan  berpikir  dua  kali  untuk  membayar  biaya  yang  lebih  tinggi  dari semestinya  dalam  berinvestasi  (seperti  untuk  penyuapan  pejabat  agar  dapat  izin, biaya keamanan kepada pihak keamanan agar investasinya aman dan lain-lain biaya yang  tidak  perlu).  Sejak  tahun  1997,  investor  dari  negara-negera  maju  (Amerika, Inggris dan lain-lain) cenderung lebih suka menginvestasikan dananya dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI) kepada negara yang tingkat korupsinya kecil.
  • Bahaya Korupsi bagi BirokrasiKorupsi  juga  menyebabkan  tidak  efisiennya  birokrasi  dan  meningkatnya  biaya administrasi  dalam  birokrasi.  Jika  birokrasi  telah  dikungkungi  oleh  korupsi  dengan berbagai   bentuknya,   maka   prinsip   dasar   birokrasi   yang   rasional,   efisien,   dan berkualitas  akan  tidak  pernah  terlaksana.  Kualitas  layanan  pasti  sangat  jelek  dan mengecewakan  publik.  Hanya  orang  yang  berpunya  saja  yang  akan  dapat  layanan baik   karena   mampu   menyuap.13Keadaan   ini   dapat   menyebabkan   meluasnya keresahan  sosial,  ketidaksetaraan  sosial  dan  selanjutnya  mungkin  kemarahan  sosial yang menyebabkan jatuhnya para birokrat

Dalam melihat bahaya korupsi, kita harus menyadari bahwa ini bukanlah sekadar isu yang terjebak dalam ruang hukum atau politik. Korupsi adalah senjata yang merajalela, menghancurkan nilai-nilai moral, kepercayaan masyarakat, dan fondasi kesejahteraan bersama. Seiring kita melangkah menjauh dari pembahasan ini, kita tidak dapat mengabaikan fakta bahwa korupsi bukan hanya ancaman terhadap sistem pemerintahan, tetapi juga merusak keseimbangan sosial dan ekonomi.

Dengan berakhirnya artikel ini, mari kita tinggalkan bayang-bayang korupsi dan beralih kepada cahaya harapan. Mari kita wujudkan masyarakat di mana keadilan dan kejujuran bukan hanya slogan kosong, tetapi prinsip yang dijunjung tinggi oleh setiap individu. Dengan tekad yang kuat dan tindakan bersama, kita dapat mengubah narasi dari ancaman korupsi menjadi kisah keberhasilan melawan kegelapan, menuju masa depan yang lebih adil, aman, dan makmur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun