Surabaya merupakan institusi yang berperan penting dalam memberikan layanan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Kekerasan terhadap perempuan dan anak sering kali terjadi dalam berbagai bentuk, baik fisik, psikologis, seksual, maupun ekonomi. Kekerasan ini dapat terjadi di ruang domestik, publik, hingga ranah digital.Â
Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA)Di era teknologi, ancaman terhadap perempuan dan anak semakin luas, mencakup kekerasan berbasis gender online, eksploitasi anak, KDRT, hingga perdagangan manusia. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya melaporkan kasus kekerasan sering menjadi kendala utama dalam penanganan kasus. Banyak korban enggan melapor karena takut stigma, tekanan sosial, atau kurangnya dukungan memadai. Situasi ini menuntut strategi perlindungan yang lebih inklusif, modern, dan terintegrasi.
Dalam menghadapi dinamika sosial yang semakin kompleks, UPTD PPA Surabaya terus mengembangkan pendekatan inovatif guna meningkatkan efektivitas penanganan kasus kekerasan, diskriminasi, maupun eksploitasi. Pendekatan ini tidak hanya memberikan solusi yang komprehensif, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang disediakan. Adapun langkah strategis dalam perlindungan perempuan dan anak yang dilakukan oleh UPTD PPA Surabaya, di antaranya:
1. Pendekatan Holistik dalam Penanganan Kasus
UPTD PPA Surabaya menerapkan pendekatan holistik untuk memastikan setiap kasus ditangani secara menyeluruh. Setiap kasus dianalisis berdasarkan kebutuhan khusus korban, mencakup aspek medis, psikologis, hukum, hingga pemberdayaan sosial-ekonomi.
Sebagai contoh, dalam penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), korban diberikan layanan perlindungan fisik, konseling psikologis untuk pemulihan trauma, serta pendampingan hukum untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan. Lebih jauh, korban juga difasilitasi untuk mendapatkan Bantuan Modal Usaha yang bertujuan mendukung kemandirian ekonomi.
2. Pemanfaatan Teknologi Digital
UPTD PPA Surabaya secara aktif memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas layanan. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah tersedianya nomor Hotline yang memungkinkan masyrakat melaporkan kasus secara daring dan real-time.
Adanya nomor Hotline ini dirancang agar mudah digunakan oleh berbagai kalangan, termasuk masyarakat di daerah terpencil. Selain itu, pelaporan dapat dilakukan secara privat, maka hal ini bisa memberikan rasa aman bagi pelapor. Inovasi ini juga memungkinkan petugas untuk memantau perkembangan kasus secara efisien, sehingga respons terhadap laporan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
3. Konten Edukasi di Instagram
UPTD PPA Surabaya juga menaruh perhatian besar pada upaya pencegahan melalui konten edukasi kepada masyarakat. Konten edukasi dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak, mengenali tanda-tanda kekerasan, serta langkah-langkah yang dapat diambil saat menjadi korban. Metode penyampaian yang interaktif, seperti penggunaan media sosial Instagram menjadi strategi untuk memastikan pesan tersampaikan secara efektif kepada semua lapisan masyarakat.
Berbagai topik konten edukasi ini berhubungan dengan kasus-kasus yang seringkali dilaporkan oleh para korban, sehingga relevan dengan kebutuhan masyarakat. Contohnya adalah topik KDRT, bullying, dan kekerasan pada masa pacaran. Untuk isu bullying, konten edukasi memberikan panduan praktis bagi orang tua, guru, dan anak-anak untuk mengenali tanda-tanda perilaku perundungan dan cara menanganinya. Sementara itu, pada kasus kekerasan dalam masa pacaran, edukasi difokuskan pada membangun hubungan yang sehat, mengenali perilaku toxic, serta mengajarkan keberanian untuk melapor jika menjadi korban. Â
4. Kolaborasi dengan Lembaga Lain
Kolaborasi dengan berbagai lembaga, baik pemerintah maupun non-pemerintah, menjadi elemen penting dalam pendekatan inovatif UPTD PPA Surabaya. Sinergi ini meliputi penyediaan layanan kesehatan, pendampingan hukum, hingga advokasi kebijakan perlindungan perempuan dan anak. Dengan kolaborasi yang terintegrasi, UPTD PPA mampu memenuhi kebutuhan korban secara menyeluruh dan berkelanjutan. Contohnya adalah ketika tim UPTD PPA Surabaya melakukan pendampingan psikologis pada anak terjangkau Satpol PP. Tujuan utamanya adalah memulihkan kondisi mental dan emosional anak dari trauma, membangun rasa percaya diri dan keamanan, serta memastikan pemulihan sosial mereka.
UPTD PPA Surabaya menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, tantangan kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat diubah menjadi peluang untuk menciptakan solusi perlindungan yang efektif. Melalui penerapan pebdekatan holistik, pemanfaatan teknologi digital. konten edukasi, serta kolaborasi lintas sektoral, UPTD PPA Surabaya telah membuktikan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan berkeadilan. Upaya ini tidak hanya memberikan perlindungan kepada korban, tetapi juga memberdayakan mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI