Mohon tunggu...
Nita
Nita Mohon Tunggu... Tutor - Ibunya Haidar Hilwa

Menulis adalah berbagi. Menulis adalah berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kotak Musik Mala

29 April 2019   17:10 Diperbarui: 30 April 2019   20:21 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kesedihan tersirat di wajah keriputnya. "Cucu Kakek telah meninggal, Nak. Kotak musik itu yang selalu mengingatkan kakek padanya." Mala turut sedih mendengar cerita kakek itu. Ia juga kasihan mmelihat kakek setua itu tinggal sendirian di hutan. Ia pasti sangat kesepian. "Kalau kakek mau, kakek boleh tinggal bersama saya. Pasti sepi tinggal di hutan sendirian," ajak Mala. "Terima kasih atas kebaikanmu, Nak. Kakek cukup senang tinggal di sini. Setelah kakek pikir-pikir, kamu boleh memiliki kotak musik itu. Cucu kakek pasti senang seandainya bisa bertemu dan bermain denganmu." Mala tidak percaya apa yang didengarnya. Ia sangat bahagia kakek itu memberikan kotak musik idamannya. Ia sangat berterimakasih dan berjanji akan sering-sering datang berkunjung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun