Lonjakan harga minyak goreng hingga hampir dua kali lipat dari harga sebelumnya, menuai banyak keluhan dan kritikan dari masyarakat. Pasalnya, minyak goreng merupakan komoditas yang cukup banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam kegiatan sehari-hari seperti memasak, berjualan makanan, dan masih banyak lagi.
Kegiatan menggoreng ini menjadi alternatif bagi kebanyakan masyarakat untuk memperoleh olahan makanan yang simple dan murah, cocok untuk mereka yang tidak memiliki waktu banyak di dapur namun tetap ingin makan makanan yang enak, murah, dan cepat.
Oleh karena itu, tidak sedikit dari masyarakat yang mengeluh dan mengkritik kelonjakan harga minyak goreng ini melalui media sosialnya hingga sampai ke telinga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.Â
Melihat kericuhan yang diakibatkan oleh kelonjakan harga minyak goreng tersebut, Megawati pun memberikan statement-nya dalam salah satu webinar berjudul Cegah Stunting untuk Generasi Emas Indonesia Bersama Megawati Soekarnoputri. Dimana statement yang ia berikan mengundang banyak pro dan kontra dari masyarakat terutama kalangan Generasi Z.
Bahkan beberapa dari mereka berpikiran bahwa viralnya video Ketua Umum PDI Perjuangan terkait statement minyak goreng tersebut merupakan promosi terselubung, mengingat Pemilu 2024 akan digelar tak lama lagi. Menurut SobatDC, apa, sih, yang membuat netizen berpikir jika viralnya video Ibu Megawati ini merupakan promosi terselubung?Â
Jika ditelisik lebih jauh, pendekatan paling worth it pada Generasi Z di era 4.0 adalah marketing dengan teknik soft selling. Teknik marketing soft selling sendiri merupakan teknik pemasaran yang tidak terlalu kaku dan tidak langsung merujuk pada tujuan pemasaran itu sendiri, yakni penjualan produk.Â
Teknik ini cenderung membuat target konsumen penasaran hingga tanpa sadar berkumpul di suatu landing page yang mengarahkan mereka untuk melihat produk kita. Berikut faktor-faktor pendukung soft selling pada Generasi Z.
1. Admin media sosial yang ramah dan humoris
Di era 4.0 ini, media sosial sudah menjadi sahabat kita sehari-hari terutama bagi Generasi Z. Tidak heran jika pemasaran melalui media sosial lebih dianjurkan daripada pemasaran konvensional. Selain dapat membidik target lebih akurat, media sosial juga memudahkan para marketer untuk melakukan pendekatan pada target konsumen.Â
Oleh karena itu, apabila ingin membidik target konsumen dengan maksimal, seorang marketer membutuhkan admin media sosial yang sesuai dengan karakteristik target konsumennya. Karakteristik generasi Z sendiri lebih menyukai pendekatan yang ramah, humoris, dan tanggap akan keluhan maupun saran.Â
Hal tersebut didukung dengan viralnya admin akun twitter official Gerindra yang pada saat itu turut serta mengomentari postingan-postingan viral dengan gaya bahasa yang GenZ banget. Banyak dari mereka merasa amazed karena keramahan dan kelucuan admin akun twitter official Gerindra.