Mohon tunggu...
Eleanor Taquito
Eleanor Taquito Mohon Tunggu... -

Animal Lovers!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kasihan Sekali, Ia tidak Diterima Didua Alam?!

28 Desember 2010   18:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:17 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kata mereka aku telah berubah. Aku lain dari yang lain. Aku telah keluar dari jalur normal kehidupan yang seharusnya. Kata yang lainnya lagi, aku bagai makhluk liar tanpa aturan. Aku dikira menjalani kehidupan malam yang liar, kelam, dan hitam.

Yaa, kuakui itu benar. Aku memang selalu keluar malam untuk menapak asa dan menjalani hidupku. Tak lebih dari itu. Aku memang mencari hidup dari kelamnya malam dan kerasnya kehidupan yang gelap gempita.

Hingga akhirnya, aku tidak diterima lagi oleh kaum kerabat yang masih dekat hubungan kekeluargaan denganku. Bahkan, aku juga tidak diterima oleh kaum kerabat lainnya yang masih sebangsa denganku. Aku dikucilkan dan dijauhi oleh mereka. Kuartikan kasarnya, aku tidak diterima didua alam, yakni alam kehidupan mereka---kaum kerabatku dan kaum sebangsaku.

Kaum kerabatku tidak menerimaku, karena aku dikira telah berubah jalur dari kebanyakan mereka. Kata mereka, aku sangat berbeda dengan mereka, karena penampilanku yang eksentrik dan agak aneh. Dan juga, aku mempunyai sesuatu yang mereka kira aneh di tubuhku, yang tidak dipunyai oleh kebanyakan kaum kerabatku. Mereka kira, sesuatu yang muncul di tubuhku itu adalah kecacatan fisik, sehingga mereka memandangku lain dan bebeda. Ditambah lagi, dengan kelakuanku yang selalu keluar malam, dan dianggap mereka sebagai sesuatu yang tidaklah lazim. Sehingga, karena itulah aku diusir. Mungkin mereka malu mempunyai kerabat yang aneh dan dianggap tidak normal dari kebanyakan mereka.

Lalu, kaum sebangsaku yang lainnya juga tidak mau mengakui dan menerimaku. Padahal aku mempunya kemampuan yang sama dengan mereka. Bahkan, kurasa aku lebih baik dari mereka dalam banyak hal. Lagi-lagi, karena fisikku dianggap aneh dan berbeda dari mereka, aku diusir oleh mereka. Sebagian lagi, karena alasan kelakuanku yang selalu keluar malam, dan itu dianggap ganjil. Padahal, ada juga sebagian dari bangsaku yang mencari hidup dari kelamnya malam. Entahlah, aku hanya bersabar saja menerima takdir yang diberikan olehNya.

Akhirnya, aku menjalani kehidupan centang perenangku dalam ketermangguan. Dan, aku telah terbiasa menjalani kehidupan di malam hari. Aku beristirahat di siang hari karena malam harinya aku harus menapak jejak kehidupanku, untuk melangsungkan hidupku. Hingga akhirnya kurasakan sesuatu yang aneh dengan penglihatanku di siang hari. Mungkin karena aku jarang terkena sinar mentari di siang hari, dan selalu aktif di malam hari, sehingga penglihatanku pun mengalami keanehan. Kurasa mataku menjadi kabur di siang hari. Namun, di kala malam hari kemampuan, pengalaman, dan daya energi yang kukeluarkan telah membantuku melewati kehidupan malam.

Dalam keterasingan menjalani hidupku dan menyusuri lika-liku kelamnya malam. Tuhan telah memberikan kasih sayangnya padaku. Aku akhirnya bertemu dengan jodohku, yang ternyata memilikik nasib dan kisah serupa denganku. Kami akhirnya memutuskan untuk hidup bersama dan membina mahligai kehidupan dengan suka dan duka.

Tahun berganti tahun. Hingga akhirnya sekarang, aku telah memiliki banyak anak dan penerusku. keturunanku pun memiliki rupa dan penampilan yang sama denganku dan pasanganku. Kami sekarang hidup berkelompok dari satu tempat ke tempat lainnya. Menjalani kehidupan kami yang telah digariskan olehNya.

Sekarang aku sudah tidak muda lagi. Fisikku pun sudah melemah. Namun, keluargaku dan anak-anakku selalu perhatian padaku. Aku selalu mengajarkan pada mereka mengenai cara hidup dan berjuang dalam takdir yang telah ditetapkanNya.

Kuajari anak-anakku bagaimana menjalani kehidupan malam dan berjuang mengais rezeki di malam hari. Bahkan, kehidupan kami di malam hari ternyata telah membantu menjaga keseimbangan alam dan ekosistem lingkungan. Kami membantu proses penyerbukan tumbuhan agar berbuah cepat; kami membantu menghilangkan sebagian serangga yang berbahaya bagi umat manusia. Dan, terkadang kami membantu membasmi hama tertentu di lahan bercocok tanam umat manusia.

Lalu, kami juga menjadi bahan penelitian umat manusia, mengenai kemampuan dan keahlian kami berpetualang di tempat-tempat gelap di malam hari. Karena kami mempunyai keistimewaan luar biasa, yakni kami mampu mengeluarkan bunyi yang dinamakan Ultrasonic yang tidak dapat didengar oleh umat manusia. Getaran bunyi yang kami keluarkan tersebut mempunyai frekuensi antara 25.000 - 50.000 Hz. Melalu getaran bunyi inilah kami dapat berpetualang di gelapnya malam, keitimewaan ini merupakan kemampuan navigasi yang hanya dimiliki oleh jenis kami saja.

Aku dan keluargaku bersyukur padanNya, bahwa kami diberi keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan makhluk lainnya, walupun kami dianggap beda oleh kebanyakan makhluk lainnya. Akan tetapi, kami tidak mengeluh sedikit pun terhadap garis takdir yang telah ditetapkan olehNya. Karena kami yakin, segala sesuatu yang telah menjadi kehendaknya adalah baik bila kita berpikir dengan bijak dan jernih. Karena kami selalu yakin, setiap ciptaanNya tersebut telah diberi kelebihan dan kekurangan masingp-masing. Termasuk aku dan keluargaku...!

---------------------------------------------

*Rhinolopus hipposideros, Chiroptera sp, Myotis sp
♡♥ Eleanor Taquito ♡♥

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun