Beberapa hari yang lalu, saya pergi ke rumah teman saya untuk mengerjakan tugas kelompok. Berhubung jalan menuju rumah teman saya terlalu rumit untuk diingat, kami sepakat untuk bertemu di pinggir jalan besar seberang Pom Bensin (Sebelah sekolah Al-Azar daerah Lubuk Baja Batam) dekat rumah teman saya ini. Saat saya menunggu, saya melihat sebuah spanduk yang bagi saya isinya cukup menarik. Begini bunyi tulisan di spanduk tersebut :
“KAMI WARGA BALOI KOLAM RW 16 MELARANG CALEG YANG MASUK MEMBAGI-BAGIKAN UANG. KAMI TAK SEGAN-SEGAN MENGUSIR DAN MELARANG KARENA POLITIK UANG HANYALAH PEMBODOHAN MASYARAKAT.”
Tertanda
RT,RW dan Tokoh Masyarakat
Saya benar-benar terpukau membaca isi spanduk tersebut dan buru-buru mengambil gambar dari spanduk itu. (Maaf tidak bisa saya upload saat ini karena jaringan internet di sini begitu parah. lain kali saya upload) Saya sudah merencanakan tulisan-tulisan yang akan saya sebarkan melalui jejaring sosial facebook,twitter, kompasiana dll. Karena saya benar-benar mendukung pernyataan yang ada di dalam spanduk tersebut.
Menurut pendapat saya, dengan adanya penolakan secara terang-terangan melalui spanduk yang dipasang di pinggir jalan, ini berarti menunjukkan selama ini sudah terlalu banyak suap menyuap baik dengan uang maupun dengan sembako terjadi menjelang pemilu . Dan ini berarti ada begitu banyak calon-calon wakil rakyat dan calon-calon pemimpin yang menggunakan cara seperti ini demi mendapatkan jabatan. Seperti yang kita tahu, politik uang merupakan cikal bakal utama dari tindakan korupsi. Kenapa ? Begini,kampanye dengan bermodalkan uang dan sembako sudah pasti membutuhkan dana yang cukup besar. Nah, biasanya yang melakukan tindakan seperti ini sudah dapat diperkirakan dia pasti bukanlah orang yang jujur. Ya bukan ? Mana ada orang jujur yang berusaha menyuap orang lain.Sudah pasti orang-orang seperti ini tidak akan mau rugi kan ? Mereka pasti akan berpikir bagaimana caranya supaya uang mereka bisa kembali dan kalau bisa mereka dapat keuntungan yang sangat besar. Caranya ? Ya korupsi lah. Apa lagi ? Hahaha. Sungguh memprihatinkan.
Lantas siapa yang salah jika hal ini bisa terjadi ? Banyak. Caleg tersebut sudah pasti salah. Karena dia lah pelaku utama dalam masalah ini. Lalu ada juga pihak-pihak yang bisa dikatakan sebagai penyebab-penyebab lain mengapa hal ini bisa terjadi. Misalnya partai-partai yang mendukung para caleg ini.. Lah kenapa juga ga bisa membina caleg-caleg dari partainya dengan baik sampai-sampai caleg-caleg tersebut yang mentalnya sudah bobrok jd semakin berani dan akhirnya jadi semakin bobrok ? Lalu ada lagi panitia penyelenggara pemilu yang kurang berhasil menerapkan aturan yang berlaku sehingga tidak bisa tercipta pemilu yang sehat. Jangan salah, politik uang itu dilarang lhoo dalam undang-undang. Siapa pun yang melakukannya bisa dikenakan sanksi. :) Dan tentu saja kita yang “pernah” mendukung atau ikut berpartisipasi baik dengan ikut membantu membagi-bagikan bahkan menerima uang dari caleg-caleg tersebut ikut salah. Seandainya sejak dulu kita sudah terang-terangan menunjukkan sikap anti terhadap politik uang, sudah pasti caleg-caleg itu takut kan melakukan politik uang ? Mereka pasti berpikir ulang untuk melakukan politik uang jika melihat rakyat Indonesia secara terang-terangan menunjukkan sikap anti politik uang.
Tapi syukurlah jika memang ternyata saat ini pemikiran rakyat sudah mulai terbuka mengenai masalah ini dan menunjukkan sikap anti politik uang secara terang-terangan sejak dini. Mungkin selama ini ada beberapa yang sudah merasa anti namun tak pernah berani menunjukkan sikapnya terang-terangan. Mungkin ada juga yang sudah pernah menunjukkan sikap anti politik uang terang-terangan namun masih sedikit. Ya kalau begitu saya beritahu sejak saat ini, jangan takut menunjukkan sikap anti politik uang. Mari kita bersama-sama menunjukkannya saat ini ^__^
Dan saya rasa, sebagai penerus bangsa, saya harus ikut mengkampanyekan “anti politik uang” sejak dini agar lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang tidak dibodohi lagi oleh para caleg duit. Supaya apa ? Supaya kita tidak terus dibodohi oleh manusia-manusia bermodalkan duit dan omong kosong itu tentu saja. Bayangkan jika politik uang ini terus terjadi di bangsa ini. Bagaimana bangsa ini bisa maju jika dimana-mana terjadi politik uang ? Bagaimana bisa tercipta bangsa yang bersih jika suara rakyat begitu gampangnya dibeli dengan uang ? Bagaimana kita bisa mengajarkan makna dari kejujuran, keadilan dan kemurnian jika dimana-mana uang dengan mudahnya mengatur hidup kita?Bagaimana arti kemerdekaan sesungguhnya jika suara kita sendiri masih dibeli dengan uang ?!
Oleh karena itu, hal-hal yang dilakukan oleh warga Baloi Kolam tadi sudah sepatutnya kita contoh dan ikut kita suarakan. Dan kalau sudah ada di sekitar kita yang menunjukkan sikap anti politik uang, mari kita dukung. Supaya caleg-caleg duit sadar bahwa rakyat sudah tidak bisa dibodohi oleh uang dan rakyat sudah mengerti politik uang hanyalah pembodohan yang hanya merupakan tipuan dari caleg-caleg duit dan membawa kesengsaraan bagi rakyat itu sendiri. Sudah sepantasnya para penguasa negeri ini dan CALON penguasa serta CALON wakil rakyat dari negeri ini tau bahwa RAKYAT BUKAN LAGI TERDIRI DARI MANUSIA-MANUSIA BODOH YANG BISA DIATUR OLEH MEREKA YiANG HANYA BERMODAL UANG,JANJI DAN KEBOHONGAN-KEBOHONGAN LAINNYA !! Rakyat butuh orang-orang yang benar-benar peduli akan kepentingan rakyat! Bukan orang-orang yang berlomba-lomba mencari jabatan untuk menggembungkan kantongnya. Rakyat sudah tidak butuh lagi manusia berwajah malaikat yang datang menebarkan uang saat sudah menjelang pemilu namun berubah menjadi iblis yang hanya bisa mencekik rakyat dan membawa penderitaan bagi rakyat selama 5 tahun!
Mari saudara-saudara sebangsa dan setanah air, kita ciptakan Indonesia yang bersih. Kita ciptakan Indonesia yang bebas dari politik uang. Kita sebagai rakyat lah yang harus sadar sejak sekarang bahwa politik uang adalah cikal bakal dari tindakan korupsi yang menghancurkan bangsa ini. Kita sebagai rakyat harus bersatu dan sepakat bahwa kita rakyat Indonesia sudah tidak bisa ditipu-tipu dan dibodoh-bodohi dengan uang lagi. Mari kita sebagai generasi penerus bangsa ini ikut peduli terhadap nasib bangsa ini dan turut serta membangun moral bangsa ini menjadi lebih baik. Salah satu caranya adalah dengan mengatakan tidak saat caleg duit berusaha memberi Anda uang agar mereka bisa dipilih dan tentu saja dengan tidak ikut-ikutan membeli suara rakyat dengan uang jika Anda mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dan sebagai pemimpin dari bangsa ini. Ingat! Rakyat tidak bodoh. Dan jika memang Anda memiliki niat yang baik untuk membangun bangsa ini, Anda tidak akan berusaha menyebarkan racun moral bernama politik uang tadi :)
Bangunlah Indonesia yang bersih, Harumkan nama bangsa dengan menjadi rakyat yang baik :)
Salam hangat,
Ony
P.S Maaf saya tidak bisa upload foto spanduk tersebut karena jaringan internet disini sungguh parah. huhuu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H