Mohon tunggu...
Eldo Ananda Putra
Eldo Ananda Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa D4 Perhotelan H 2019 STP Trisakti, Awardee Beasiswa Unggulan Kemendikbud

Hai. Saya Eldo Ananda Putra, Mahasiswa D4 Perhotelan H 2019 Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Saya merupakan Awardee Beasiswa Unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saya Harap dapat membagikan sesuatu yang bermanfaat. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sampah Makanan, Penyebab Perubahan Iklim

2 Februari 2022   18:08 Diperbarui: 2 Februari 2022   18:12 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Salah satu masalah yang ada di Indonesia adalah  pengelolaan  sampah makanan yang belum memadai. Limbah makanan didefinisikan sebagai  makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia yang tidak dibuang atau  dikonsumsi oleh manusia. Ini termasuk makanan yang sudah rusak sebelum dibuang dan makanan yang bisa dibuang. Selain itu, porsi kecil  makanan dan porsi makanan yang tidak dapat dimakan dikeluarkan dari rantai pasokan makanan untuk pemulihan. (Nordin et al. 2020). Quested et al di dalam (Nordin et al. 2020) menyatakan bahwa Diperkirakan gas metana dan gas rumah kaca lainnya yang mempengaruhi perubahan iklim yang disebabkan oleh 95% limbah makanan yang berakhir di tempat pembuangan sampah. Oleh karena itu, mengurangi limbah makanan dapat mengurangi tantangan keberlanjutan yang saling terkait termasuk limbah makanan, keamanan pangan, perubahan iklim dan stres terhadap sumber daya alam.

membuang limbah makanan berarti juga membuang sejumlah besar air. menurut World Resources Institute, sekitar 24% dari semua air untuk pertanian hilang melalui limbah makanan setiap tahun. yang berarti 45 triliun galon. ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah makanan, yaitu:

  • menyimpan makanan dengan benar
    penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan bahan makan dapat membusuk lebih cepat
  •  menyimpan sisa makanan
    banyak orang yang ketika memiliki makanan sisa, cenderung untuk langsung membuang makanan tersebut daripada menyimpannya kembali untuk dapat dikonsumsi lagi. makanan sisa yang ada dapat disimpan pada wadah kedap udara agar makanan tersebut dapat dihangatkan kembali dan untuk menghindari pembuangan sisa makanan
  • mengkompos makanan
    membuat kompos dari sisa makanan adalah cara yang sangat bermanfaat untuk mengubah sisa makanan tersebut untuk menjadi "pupuk" untuk tanaman
  • memberikan makanan berlebih kepada pengelola makanan
    sering kali makanan yang berlebih langsung dibuang terlebih pada industri perhotelan ataupun katering. ada beberapa industri yangmulai bergerak untuk mengambil sisa makanan tersebut yang nantinya akan dikelola agar dapat dibagikan untuk yang membutuhkan. walaupun tidak semua daerah memiliki industri tersebut, tetapi kita bisa mengimplementasikan hal tersebut agar dapat mengelola sampah makanan lebih baik

dengan kata lain, kita bisa melihat sampah makanan menjadi salah satu hal yang dapat memiliki value jika kita dapat mengelolanya dengan baik ataupun dapat menjadi salah satu ide bisnis yang dapat dikembangkan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun