Steak merupakan salah satu hidangan populer didunia.
Menurut wikipedia, Steik adalah sepotong besar daging, biasanya daging sapi. Daging merah, dada ayam, dan ikan sering kali dipotong menjadi steik. Kebanyakan steik dipotong tegak lurus dengan serat otot, menambah kelegitan daging. Steik biasanya dimasak dengan  dipanggang, meskipun dapat digoreng atau di-"broil".
Steak biasanya dihidangkan dalam beberapa tingkat kematangan. Mulai dari rare, medium rare, medium, medium well, dan well done. Biasanya, di Indonesia sendiri orang-orang akan memesan untuk tingkatan matang atau well done dikarenakan banyak orang yang mengira tingkat kematangan medium well kebawah berarti daging tersebut belum matang karena terlihat dari bagian tengahnya biasanya masih merah dan mengeluarkan juice merah yang biasanya dianggap sebagai darah.Â
Ternyata, juice tersebut bukanlah darah melainkan sari dari daging. Juice ini berasal dari mioglobin. Mioglobin sendiri berbeda dengan homoglobin. Mioglobin merupakan protein yang terdapat pada jaringan otot sehingga hal ini tidak bisa disebut sebagai darah.Â
Mioglobin sendiri memiliki pigmen warna merah sehingga menyebabkan daging berwarna merah. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat kematangan medium well, medium maupun medium rare sebenarnya dalam dikonsumsi. Menurut NIH (National Institute of Health) mengatakan bahwa mioglobin aman untuk dikonsumsi.
 disarankan tingkat kematangan berada pada suhu 62.8 derajat celcius setelah dibiarkan selama 3 menit setelah diangkat. Hal ini untuk membunuh bakteri yang ada pada daging yang masih mentah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H