Mohon tunggu...
Eldi Wan
Eldi Wan Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya masih berstatus mahasiswa

hobi, mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Nature

Arjasariku Tak Asri Lagi

2 Januari 2023   11:21 Diperbarui: 2 Januari 2023   11:25 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepadatan penduduk memang sangat sulit dihindari di jaman sekarang ini, terlebih melihat data dari Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan 2022 jumlah penduduk Indonesia tercatat sebanyak 275.361.267 jiwa. Provinsi yang menempati rangking pertama dengan jumlah penduduk paling banyak ialah Jawa Barat yang tercatat sebanyak 46.668.214 jiwa,
Kepadatan ini mengakibatkan side efeck di berbagai sektor, seperti ekonomi, politik, cadangan panggan, ketenaga kerjaan dan lahan pemukiman yang semakin menyempit.

Kabupaten bandung memiliki penduduk 3,655,878 jiwa (dukcapil kab bandung). Salah satunya di kecamatan arjasari yang semakin tahun peningkaan penduduk ini semakin banyak sehingga menyebabkan  lahan pemukiman menyempit dan terpaksa lahan- lahan perkebunan di alih pungsikan sebagai pemukiman seperti kota baru arjasari yang membuat perumahan di lahan perkebunan.

Memang kepemilikikan  tanah sudah menjadi hak milik perusaan tetapi perusahan  seharusnya memperhatikan lahan yang digunakan, mengingat kultur tanah di arjasari sangat baik untuk bercocok tanam , berbagai komoditas seperti umbi, jagung dan jahe asal arjasari telah terkenal kualitasnya dan bahkan telah di ekpor ke luar negri walaupun skala yang belum bisa di sebut besar.

Lahan-lahan produktif pertanian itu beralih pungsi menjadi tanaman beton yang belum dapat dipastikan apakah orang-orang mau menempati perumahan yang di bangun tersebut, karna melihat perumahan-perumahan lain yang sudah di bangunpun  malah menjadi bangunan tak berguna dan tak banyak peminatnya?

Yang lebih mirisnya adalah pemerintah yang tidak mempertimbangagkan peralihan pungsi lahan tersebut, dan mendukung dengan cara memberikan supsidi kepada masyarakat  yang inggin membeli bangunan seluas 30m2 itu. Padahal jika melihat negara lain yang berlomba-lomba dalam memajukan pertanian sehinga memiliki ketahan pangan yang ideal tetapi malah sebaliknya dengan indonesia. Ada apa dengan  kepemerintahan indonesia?

Yang seharusnya di lakukan pemerintah adalah memilah dan memilih lahan pasif-produktif sehinga tidak terjadi hal seperti ini agar para penati terutama petani arjasari dapat mengelola sumber daya alam. Karna sejatinya petani adalah penyangga tatanan negri.* (anshori, mahasiswa universitas kebangsaan republik indonesia)*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun