Mohon tunggu...
Muhamad Mahpudin
Muhamad Mahpudin Mohon Tunggu... -

Be like Bee

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehidupan Para Pencari Ilmu di Penjara Suci *part III

7 Januari 2015   17:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:38 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Continued:

Bagi para pecinta ilmu dipenjara suci, istirahat merupakan pergantian dari suatu pekerjaan kedalam pekerjaan laingnya, orang yang lelah berdiri, maka istirhatnya adalah duduk, orang yang lelah dalam berlari maka baginya jalan kaki, dan nbegitu seterusnya, maka kegiatan didalam penjara suci tidak akan pernah terhenti dari suatu pekerjaan, 24 jam dalam satu hari maka dalamm jangka waktu 24 jam pulalah penjara suci akan senantiasa hidup, setelah makan siang yang mana ini merupakan waktu para santri berbagi cerita kepada temannya terkait pelajaran dikelas pagi, maupun kegiatan yang akan dilaksanaknnya setelah makan siang tersebut.

kegiatan ekstrakulikuler telah menanti para santri, mulai dari club Marching Band, club bahasa, dan lain sebagainya. mereka bercerita dengan penuh kasih sayang kekeluargaan karena mereka merasa tidaka ada yang martabatnya lebih tinggi dalam penjara suciu, anak siapapun ia, sekaya apapun ia, maka tetaplah sama, mereka adalah santri yang harus mentaati peraturan yang berlaku didalam pondok.

Tibalah waktu utnuk melaksanakn sholat ashar, dan seperti biasanya macan ber-jas hitam sudah menunggu di depan masid, dan satunya berkeliling ke setiap sudut bilik para santri, meyakinkan agar tidaka ada lagi santri yang berada dikamar, kamar mandi, dan tempat-tempat lainnya. Bahkan ketika orang tua merekamenjenguk dan adzan telah berkumandang, maka ia harus melaksankan sholat terlebih dahulu.

waktunya merefresh otak dengan berolahraga pun tiba, mereka berbondong-bondong untuk berolahraga, berbagai macam olahraga sesuai dengan hobinya, akan te tapi mereka yang tidak memkiliki hobi untuk berolahraga, ada temapat dimana mereka merasakan ketenangan, seperti membaca novel dibahwah rindangnya pohon, atau di tempat-tempat yang telah disediakan untuk belajar bersama dengan segala ketenangannya, bahkan ada juga yang saling berbagi cerita didepoan bilik masing-masing, dan tetap hukum berbahsa tetap berjalan meskipun dalam berollahraga atau dalam berdiskusi. ada juga mereka yang menghafal pelajaran yang sepertinay menjadi boomerang dalam kehidupan mereka para pecinta ilmu, menghafal pelajaran Mutholaah, karena mereka harus menghafalkannya.

teng teng teng.... bel itu kembali berteriak menyatakan bahwa kegiatan sore hari berakhir, dan waktunya untuk bersiap-siap untuk melaksanaklan sholat berjama'ah dimasjid jami'.

Bersambung-_-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun