Mohon tunggu...
Muhamad Mahpudin
Muhamad Mahpudin Mohon Tunggu... -

Be like Bee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Manusia dengan Sang Pencipta

16 April 2015   06:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sudah sepantasnya kita sebagai manusia untuk meyembah sang Pencipta, yang menciptakan dunia dan se-isinya karena ini semua telah diperintahkan oleh-Nya untuk kita yang diciptakan-Nya untuk menyembahya, dalam kitab suci Al-Qur'an sudah sangat jelas perintah Allah tentang hal tersebut, maka sudah menjadi kewajiban bagi kita melaksanakannya.

kehidupan yang kita jalani saat ini merupakan kesementaaraan yang akan berakhir dengan kematian, maka apalah yang harus disombongkan dari apa yang kita miliki saat ini. semua yang kita milki saat ini merupakan titipan-Nya yang suatu saat akan kita tinggalkan dan tidak akan pernah kita dapat membawanya setelah kematian datang menghampiri kita. ketika kematian itu datang siapapun tidak akan pernah bisa lari menghadangnya, bagaimanapun caranya tidak akan yang pernah lari dari kematian, lantas, apa yang mau kita banggakan dan sombongkan lagi?

saat ini memang banyak kita dapatkan manusia yang merasa bahwa apa yang dia miliki saat ini adalah miliknya selamanya, dan kekal pada dirinya. Padahala sekali TIDAK, apa yang kita miliki adalah milik sang Pemilik yang memberikan semuanya kepada kita, dan di akhirat apa yang kita milki akan diminta pertanggung jawabanya oleh Allah SWT. orang kaya untuk apa hartanya digunakan? orang pintar nan Alim untuk apa Ilmunya digunakan, daam kebaikan atau dalam keburukan? bahkan orang miskin sekalipun dipertanggung jawabkan, apa yang dilakukannya selama hidupnya yang berada dalam kesengsaraan? semua nya harus dipertanggungjawabkan.

Dunia ini aan menjadi ladang amal bagi mereka yang selalu sadar bahwa apa yang ada didalamnya milik Allah dan memang sudah tugasnya eribadah kepada-Nya, pun Dunia menjadi boomerang bagi mereka yang memandang bahwa dunia adalah tempat berpoya-poya dan hura-hura untuk mencari harta sebanyak-banyaknya dan bersenang-senang dengan harta tersebut, Allahu Akbar, dimanakah kita termasuk?

semoga kita selalu termasuk manusia yang memandang dunia ini adalah milik Allah dan senantiasa beriadah kepadaNya.

#SemangatPagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun