Mohon tunggu...
Ayub Ismuyoto
Ayub Ismuyoto Mohon Tunggu... Guru - I'm A Teacher

Belajar menjadi guru yang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mereka

16 Agustus 2023   13:33 Diperbarui: 16 Agustus 2023   13:40 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Laju masa menyeret semesta dalam durasi tak terhenti,
Jiwa - jiwa lapar yang merayap selimuti dunia tanpa lelah,
Mencari mangsa sesama jiwa yang dianggap lemah,
Persetan dengan empati, kata suci penanda lemahnya hati,
Kata mereka, akulah raja, engkau bukan siapa - siapa,
jika tak berguna untuk kumangsa,
Jiwaku hanya tunduk pada kuasa, ujar mereka dalam beku rasa.

Laju masa yang terus datang bergelombang,
Tak surutkan bara ambisi yang melesat saling berkejar,
Mencipta binasa sementara mereka berpesta pora,
Meminum darah dan memangsa daging sesama.

Laju masa berlalu dalam ketetapan baku,
Meninggalkan definisi manusia yang hanya tinggal raga,
Sementara jiwa tiwikrama menjadi iblis - iblis menyeringai tertawa,
Mereka tahu tapi jelas tak peduli, mereka mengerti tapi itu tak berarti.

Laju masa melesat seolah tanpa henti,
Sampai kapan mereka merasa berkawan waktu,
Padahal ketetapan-Nya adalah kepastian,
Segala yang berawal akan berakhir nanti.

Temanggung, 16 Agustus 2023

Elder_rain

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun