Mohon tunggu...
Ayub Ismuyoto
Ayub Ismuyoto Mohon Tunggu... Guru - I'm A Teacher

Belajar menjadi guru yang baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Belajar agar Mampu Mengajar

30 Juli 2023   13:00 Diperbarui: 30 Juli 2023   13:04 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai seorang guru, entah mengapa, dalam hati selalu merasa ada yang kurang tepat dalam sistem pendidikan kita saat ini. Guru - guru yang sibuk mengerjakan administrasi sana - sini sementara siswa hanya diminta membeli LKS untuk dikerjakan lalu dicocokkan jawabannya kemudian dinilai, guru - guru yang hanya menghukum siswa jika mereka tidak sesuai keinginan guru tanpa dtelisik lebih jauh sumber masalahnya, siswa yang budi pekerti dan pengetahuannya  masih belum layak dibanding kelasnya. di kantor, terkadang, rekan - rekan guru banyak yang berkeluh kesah tentang kondisi siswanya, bahkan berkeluh kesah tentang dirinya yang terlalu banyak beban sebagai guru. Betapa tidak bahagianya suasana, betapa melelahkan.

Pada awalnya, kuikuti Program Guru Penggerak ini dengan didorong rasa penasaran, hanya itu. Saat iru bahkan, tak terbersit sekilaspun kemauan hati untuk menjadi Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah. Aku cuma mengamati, tentu saja dengan rasa penasaran, beberapa rekan sejawat yang sudah mengikuti Program ini, mereka nampak lebih tenang, mampu menguasai keadaan siswa, dan ditangan mereka siswa nampak lebih berbahagia.

Dua minggu berlalu sudah kuikuti Program Guru Penggerak ini, dan "entah mengapa,segala filosofi dari Ki Hadjar Dewantara, mampu masuk ke pikiran ku, perlahan namun pasti mengkalibrasi nalar ini. Pendidikan yang memerdekakan, mendidik adalah menuntun, kodrat alam dan kodrat zaman, latihlah budi pekerti maka raga juga akan mengikuti. Itu semua selalu terngiang-ngiang di benakku.

dengan sendirinya kuubah cara berinteraksi dengan siswa, sesuai filosofi KHD, mengajar adalah menuntun, kubayangkan jika kita menuntun anak kita yang baru belajar berjalan, kita berada disamping atau dibelakang anak, tidak di depan, karena kalau kita di depannya, maka kita akan menyeretnya, bukan menuntunnya. Dalam menuntun kita hanya menyediakan tangan kita untuk dipegang sang anak sebagai tumpuan agar dia mampu menjejakkan kakinya semakin lama semakin kuat, dengan usahanya sendiri. mungkin kita pandu dia dengan kata - kata motivasi agar hatinya kuat dan mau berjalan. itulah yang saya lakukan pada siswa.

kegiatan pagi kami adalah bertanya kabar, saling mendoakan kemudian mempersiapkan segala kebutuhan pembelajaran hari itu. Di awal saya berikan informasi seputar pembelajaran yang akan dilakukan yaitu tentang jaring - jaring bangun ruang. lalu dengan bantuan LCD proyektor, saya menayangkan konsep bangun ruang, selesai itu saya meminta siswa untuk menggambar dan mencari informasi jaring - jaring bangun ruang melalui smartphone yang mereka bawa, kelas mulai ramai, tampak antusiasme mereka, membuka browser dan website - website pembelajaran terkait bangun ruang, sekaligus mengerjakan tugas. setelah selesai beberapa siswa saya minta melaporkan hasilnya dan diluar dugaan, tanpa dijelaskan mereka mampu menggambar seluruh jaring - jaring bangun ruang. Kegiatan dilanjutkan dengan membuat bangun ruang menggunakan kertas karton yang telah disediakan. Mereka secara mandiri mencari referensinya melalui youtube dan website - website. Sekali lagi mereka mampu menyelesaikan tugas itu dengan baik. 

Dari hal sederhana itu saya mengamati, bahwa memang untuk saat ini, guru bukanlah pusat pembelajaran, secara mandiri siswa sudah mampu mencari pengetahuan dari berbagai sumber. Merekalah yang seharusnya digerakkan untuk mandiri dalam mencari pengetahuan. Kurangnya petunjuk dan informasi dari orangtua dan guru menyebabkan banyaknya sumber informasi pengetahuan bagi siswa kurang tergali dengan baik. 

Guru harus terus belajar agar selalu selaras dengan perkembangan jaman, agar luasnya sumber pengetahuan bisa dijangkau oleh pengetahuannya, sehingga mampu menuntun siswa kearah yang tepat. 

Harapan saya kedepan, semakin banyak pengetahuan dan hal - hal baru yang saya dapatkan dari Program Guru Penggerak, demi pendidikan yang lebih berpihak pada anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun