Perang Uhud (Pasukan yang tak Sebanding)
Salah satu perjuangan Rasulallah Saw. yang begitu besar dan menguras tenaga ialah pada perang Uhud. Di namakan Perang Uhud karena kejadian pahit peperangan dan kekalahan itu terjadi tepatnya di lembah yang terletak di depan Gunung Uhud, sekitar 5 mil dari Madinah. Alih punya dalih sebab perang Uhud itu terjadi karena ketidakterimaan kaum kafir Quraisy yang menderita kekalahan di Ashabul Qulaib yaitu pada perang Badar.Â
Dengan bantuan dari Abu Sufyan bin Harb dan rombongannya yang masih memiliki barang dagangan itulah sehingga kaum kafir Quraisy dapat mengumpulkan 3.000 orang yang siap berperang.Â
Mereka segera menyusun strategi perang tersebut dengan salah satunya menjadikan tokoh terkenal gagahnya yaitu Khalid bin Walid sebagai pemimpin pasukan berkuda sayap kanan.
Berita tentang perisapan kaum kafir Quraisy telah sampai pada Rasulallah Saw. dengan begitu, bersegeralah Rasulallah Saw. mengumpulkan para sahabatnya dan meminta masukan kepada para sahabat tentang jalan keluarnya untuk memerangi kaum kafir Quraisy. Rasulallah Saw.Â
keluar dengan 1.000 pasukan diantaranya adalah para sahabat Rasulallah Saw. sekelompok anak-anak muda belia, dan rakyat biasa. Dengan harapan mati sebagai sahid atau hidup mulia di bawah panji Islam.
Jalannya peperangan
Dalam perang Uhud ini, Rasulallah Saw. sendirilah yang menyiapkan dan mengaturnya. Seperti dalam memobilisir pasukannya, memakai baju perang, dan menyerahkan panji perang kepada Mush'ab bin Umair. Rasulallah Saw. mengambil pedang lalu mengangkatnya ke udara petanda kaum muslim siap berperang.Â
Para pasukan bergerak maju, perang pun berkecamuk dengan sengitnya. Banyak dari pasukan kaum kafir Quraisy yang terbunuh dan meninggal pada peperangan ini. Namun, tak sedikit pula dari pasukan kaum muslimin yang syahid di medan perang seperti; Hanzholah bin Abu Amir yang dikabarkan pula oleh Rasulallah Saw. bahwa Hanzholah dimandikan oleh malaikat karena belum sempat menunaikan mandi janabatnya. Dengan itu, kaum muslimin berhasil mengalahkan kaum musyrikin, sehingga panji perang kaum musyrikin jatuh ke tanah.
Kelemahan pasukan kaum muslimin pada peperangan
Melihat panji perang kaum musyrikin jatuh ketanah, para pasukan pemanah dari pasukan kaum muslimin di atas gunung mengira bahwa peperangan telah berakhir dengan kemenangan di pihak kaum muslimin.Â